Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BRI Berdayakan UMKM di Solo Ubah Limbah jadi Produk Bernilai

1bf97795-6231-465b-a6f3-d59c10e4a90d.jpeg
UMKM asal Kota Solo, EANK Solo, yang mengolah limbah PVC menjadi produk sangkar burung dan akuarium. (dok. BRI)
Intinya sih...
  • UMKM EANK Solo mengubah limbah pipa PVC menjadi produk bernilai tinggi.
  • EANK Solo berhasil ekspor ke beberapa negara dan tumbuh berkat pendampingan dan pameran dari BRI.
  • Dukungan pembiayaan KUR BRI membantu EANK Solo meningkatkan omzet bisnis dan memberdayakan warga sekitar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia terus didorong eksistensinya di kancah global. Dengan kualitas produk yang semakin baik dan semangat inovasi yang tinggi, pelaku UMKM mampu menarik minat banyak pembeli luar negeri. Salah satunya adalah EANK Solo, UMKM asal Kota Solo yang dirintis oleh Eko S. Muryanto pada 2014.

Keluhan para pencinta burung tentang sangkar yang mudah patah atau rusak dimakan tikus, ditambah banyaknya limbah pipa PVC dan akrilik yang terbuang percuma, menjadi pemicu lahirnya usaha kreatif ini. Dari limbah-limbah tersebut, Eko mengolahnya menjadi sangkar burung dan akuarium yang kuat, awet, ramah lingkungan, sekaligus bernilai ekonomis tinggi. “Limbah pipa PVC yang biasa orang kenal dengan paralon, kita manfaatkan menjadi kerajinan sangkar dan akuarium berkualitas,” ungkap Eko.

Hasil produk yang kokoh dan awet, membuat EANK Solo mulai digemari oleh komunitas pencinta burung dan ikan hias di berbagai daerah. Respons positif serta permintaan yang terus meningkat dari pasar dalam negeri, membuka jalan bagi produk EANK Solo untuk mulai merambah pasar mancanegara. Tercatat, kini EANK Solo telah ekspor ke Singapura, Taiwan, Brunei Darussalam, dan Malaysia.

Di balik capaian tersebut, Eko menuturkan bahwa perkembangan EANK Solo tidak terjadi begitu saja. Ada proses panjang pembelajaran dan pendampingan yang dijalani bersama BRI. Sejak 2016, usahanya aktif mengikuti berbagai program pembinaan, salah satunya melalui Rumah BUMN BRI Solo. Lalu sejak 2022, EANK Solo juga rutin difasilitasi mengikuti pameran yang diselenggarakan BRI, salah satunya adalah BRI UMKM EXPO(RT).

“Dulu kami UMKM yang masih gaptek. Di Rumah BUMN BRI Solo, kami mulai belajar dasar-dasar manajemen usaha mulai dari manajemen keuangan, strategi pemasaran di e-commerce, hingga branding agar produk lebih dikenal. Kemudian melalui pameran BRI UMKM EXPO(RT), akhirnya membukakan kami akses bertemu dengan buyer luar negeri,” jelas Eko.

Dukungan pembiayaan dari BRI turut berperan penting

1c243bce-b146-40bf-bd4f-e166c345bb6a.jpeg
UMKM asal Kota Solo, EANK Solo, yang mengolah limbah PVC menjadi produk sangkar burung dan akuarium. (dok. BRI)

Selain pendampingan dan pameran, kata Eko, dukungan pembiayaan turut berperan penting dalam perjalanan EANK Solo. Ia menyebut, melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI, pembiayaan ini digunakan untuk mendanai kebutuhan operasional harian, mulai dari pembelian bahan baku sesuai permintaan pasar.

“Pendanaan dari KUR sangat membantu kita menambah modal kerja. Dari KUR, kita bisa menjaga keberlanjutan produksi, meningkatkan kualitas, sekaligus berani mengambil peluang baru di pasar. Proses pengajuannya di BRI juga mudah dan cepat,” jelasnya.

Eko menilai akses bantuan modal ini berhasil menumbuhkan omzet bisnisnya yang stabil di kisaran Rp15–25 juta per bulan. Dirinya menambahkan, untuk saat ini kapasitas produksi sangkar terjaga konsisten, dengan ukuran sedang mencapai 15–20 unit per bulan dan ukuran besar sekitar 10 unit per bulan. EANK Solo juga memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar dengan pembukaan lapangan kerja. Mereka berhasil memberdayakan warga dengan melibatkan 2 pekerja di workshop, 2 tukang ukir, serta 4 pengrajin rumahan dari lingkungannya.

Corporate Secretary BRI Dhanny mengatakan, BRI berkomitmen mendampingi UMKM agar dapat naik kelas dan terus berkembang. Melalui sejumlah program pemberdayaan, produk lokal dioptimalkan menjadi produk yang memiliki daya saing di pasar. Selanjutnya, akses ke KUR yang mudah dan cepat juga memberikan rasa aman bagi pelaku usaha mikro untuk terus mengembangkan bisnis tanpa terbebani bunga yang tinggi.

"Melalui pendampingan intensif dan akses permodalan dari BRI, UMKM diharapkan mampu tumbuh dan merambah pasar yang lebih luas. Kami yakin dengan inovasi yang terus berkelanjutan serta perluasan akses pasar, usaha ini akan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi lokal yang signifikan,” tutur Dhanny. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us

Latest in Business

See More

Indonet Raih Kredit Rp5,5 T dari BCA, Genjot Ekspansi Pusat Data

08 Okt 2025, 15:08 WIBBusiness