Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

BRI Peduli Gelar Program Pemberdayaan Eks PMI di Lombok

ffce5edc-fbd4-4b26-910c-062fac7cf442.jpeg
BRI melalui program BRI Peduli meluncurkan Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia di Desa Loyok, Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (dok. BRI)
Intinya sih...
  • BRI Peduli meluncurkan program Pemberdayaan Purna PMI di Lombok, khusus bagi PMI yang telah menyelesaikan kontrak kerja di luar negeri.
  • Program ini memberikan pelatihan pengembangan produk bambu, teknik anyaman, pengelolaan keuangan, pemasaran, dan inovasi desain produk.
  • Program pemberdayaan difokuskan pada pengembangan keterampilan kewirausahaan berbasis kerajinan bambu dengan potensi pasar global yang besar.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - BRI melalui program BRI Peduli kembali meluncurkan Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia. Program ini ditujukan khusus bagi para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang telah menyelesaikan masa kontrak kerjanya di luar negeri dan kembali ke Tanah Air. Kali ini program pemberdayaan tersebut menyasar purnapekerja migran dari Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tercatat sebanyak tiga puluh purnapekerja migran mendapatkan berbagai pelatihan yang berlangsung di Desa Loyok, Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur. Seperti diketahu, PMI berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional dan kesejahteraan keluarga mereka. Namun, banyak Purna PMI menghadapi tantangan saat kembali ke Tanah Air seperti keterbatasan keterampilan usaha, minimnya akses permodalan, dan sulitnya mencari peluang ekonomi berkelanjutan.

Adapun, berbagai macam pelatihan diberikan antara lain berupa pelatihan pengembangan produk bambu berbasis tren pasar dan preferensi konsumen, pelatihan teknik anyaman lanjutan dan diversifikasi produk bambu berkualitas ekspor, pelatihan pengelolaan keuangan dan harga pokok penjualan, pelatihan pemasaran dan branding produk serta pelatihan inovasi desain produk.

Corporate Secretary BRI Dhanny mengungkapkan, program pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia bertujuan membekali purnapekerja migran dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan, seperti memulai usaha secara mandiri atau mendapatkan pekerjaan yang layak di Indonesia.

”Dengan dukungan mentor yang berpengalaman, purna PMI akan memiliki kesempatan dalam mengembangkan usahanya secara mandiri atau memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang atau keterampilan mereka. Hal ini nantinya dapat mendorong kemandiriandan kesejahteraan serta diharapkan dapat berkontribusi secara aktif dalam pembangunan ekonomi masyarakat”, jelas Dhanny.

Kerajinan bambu dari Desa Loyok punya potensi pasar yang besar

b6f0c74d-c1df-4d25-9136-b9ab8cc428c7.jpeg
BRI melalui program BRI Peduli meluncurkan Pemberdayaan Purna Pekerja Migran Indonesia di Desa Loyok, Kec. Sikur, Kab. Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). (dok. BRI)

Perlu diketahui, Desa Loyok di Lombok Timur sendiri dikenal sebagai sentra penghasil anyaman bambu. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, para perajin menghadapi tantangan berupa keterbatasan bahan baku serta persaingan dengan produk modern, sehingga pemasaran menjadi kurang optimal.

Di sisi lain, Desa Loyok yang juga memiliki banyak Purna PMI yang kembali Indonesia, membuat lokasi ini menjadi sangat potensial untuk kegiatan pemberdayaan. Dengan mengintegrasikan program pelatihan kerajinan bambu, inovasi desain, dan strategi pemasaran modern, pemberdayaan di Desa Loyok dapat mengatasi tantangan perajin dan memberdayakan Purna PMI untuk menciptakan peluang usaha baru.

Melihat tantangan tersebut, program pemberdayaan Purna PMI di Lombok ini difokuskan pada pengembangan keterampilan kewirausahaan berbasis kerajinan bambu. Kerajinan bambu dari Desa Loyok memiliki potensi pasar yang besar. Di pasar global, produk kerajinan bambu seperti perabot rumah tangga dan dekorasi terus berkembang, terutama di negara-negara dengan kesadaran tinggi terhadap produk ramah lingkungan. Ini menjadi potensi besar tentunya.

Tak kalah penting, para peserta juga mendapatkan pelatihan dalam mengelola keuangan dan usaha dengan lebih baik, serta menjalankan bisnis secara efisien. Di samping itu, juga dilakukan pelatihan pemasaran dan branding untuk membantu peserta memasarkan produk dengan lebih efektif, meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global.

”Program ini pun diharapkan dapat menciptakan ekosistem usaha berbasis komunitas yang dapat memberikan dampak ekonomi secara lebih luas bagi para peserta maupun bagi masyarakat sekitar”, imbuh Dhanny. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridho Fauzan
EditorRidho Fauzan
Follow Us

Latest in Finance

See More

Redenominasi: Pengertian, Manfaat dan Kekurangannya

07 Okt 2025, 10:30 WIBFinance