BRI Bakal Rombak Lagi Susunan Pengurus di Desember 2025

- BRI akan merombak susunan pengurus pada RUPSLB Desember 2025 setelah sebelumnya melakukan perombakan pada Maret 2025.
- RUPSLB BRI akan membahas tiga mata acara, termasuk perubahan anggaran dasar perseroan dan pendelegasian kewenangan persetujuan rencana kerja & anggaran perusahaan tahun 2026.
- Pemanggilan RUPSLB kepada pemegang saham telah dipublikasikan melalui situs web Perseroan, PT Bursa Efek Indonesia, dan KSEI.
Jakarta, FORTUNE – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) bakal merombak kembali susunan pengurus yang diagendakan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 17 Desember 2025.
Padahal, bank plat merah ini baru saja merombak pengurus pada RUPS di Maret 2025 dengan menunjuk Hery Gunardi sebagai Direktur Utama untuk menggantikan Sunarso. Dalam RUPS, pemegang saham Seri A Dwiwarna juga menyetujui masuknya 10 direksi baru ke dalam susunan pengurus.
RUPS-LB BRI diagendakan 3 mata acara

Dilansir dari surat pengumuman yang disampaikan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), RUPSLB BRI akan membahas tiga mata acara yang diusulkan oleh pemegang saham. Antara lain perubahan anggaran dasar perseroan, pendelegasian kewenangan persetujuan rencana kerja & anggaran perusahaan tahun 2026, serta perubahan susunan pengurus perseroan.
“Berdasarkan Surat BP BUMN Nomor SR-66/BPU/11/2025 tanggal 17 November 2025 perihal Penambahan Agenda Perubahan Pengurus pada RUPSLB PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., Pemegang Saham Seri A Dwiwarna mengusulkan tambahan Mata Acara Perubahan Susunan Pengurus Perseroan dalam Rapat,” tulis manajemen, dikutip Kamis (27/11).
Sehubungan dengan hal tersebut, perseroan juga mengumumkan pemanggilan RUPSLB kepada pemegang saham. Pemanggilan dipublikasikan melalui situs web Perseroan, PT Bursa Efek Indonesia, dan KSEI sebagaimana terlampir.
Dari sisi kinerja, BRI masih membukukan laba bersih sebesar Rp41,23 triliun pada kuartal III-2025. Meski demikian, raihan laba ini turun 9,10 persen secara bila dibandingkan dengan periode yang sama 2024 sebesar Rp45,36 triliun.

















