Perkuat Ketahanan Siber, BFI Finance Anggarkan Capex IT Rp300 Miliar
- BFI Finance menganggarkan capex IT Rp300 miliar setiap tahun untuk memperkuat ketahanan siber.
- Belanja modal IT digunakan untuk pengembangan sistem, keamanan, mitigasi serangan siber, dan pemeliharaan aplikasi.
- Meskipun mengalokasikan capex besar, laba bersih perusahaan masih bisa tumbuh 4,7% YoY di kuartal III-2025.
Jakarta,FORTUNE – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengaku telah menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) khusus IT senilai Rp300 miliar setiap tahunnya guna memperkuat ketahanan siber.
Direktur BFI Finance, Sudjono menjelaskan, belanja modal IT yang besar ini sebagai upaya menghalau aksi serangan siber. Apalagi, multifinance dengan kode saham BFIN ini sempat mengalami gangguan layanan akibat serangan siber pada 2023 silam.
“Besaran belanja cukup besar. Kami menganggarkan sekitar Rp300 miliar untuk IT, untuk pengembangan sistem termasuk keamanan dan sebagainya. Tapi, itu tidak semata-mata hanya untuk keamanan saja,” kata Sudjono saat public expose BFI Finance secara virtual, Jumat, (28/11).
Belajar dari kejadian sebelumnya, kini pihaknya selalu melakukan mitigasi dan pemeliharaan secara menyeluruh untuk seluruh aplikasi, termasuk mengundang para ahli IT untuk melakukan pengujian sistem keamanan, dan infrastruktur digital.
Meski demikian mengalokasikan capex yang besar, kinerja dari perusahaan tercatat masih tumbuh dengan mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,17 triliun pada kuartal III-2025 atau tumbuh 4,7 persen secara year on year (YoY). Kinerja tersebut didukung oleh pembiayaan baru yang mencapai Rp16,4 triliun atau bertumbuh 15,2 persen (YoY).
Sutadi menambahkan, di tengah daya saing industri, Perseroan fokus pada strategi yang berorientasi pada valuasi pasar yang tepat, peningkatan kualitas layanan, serta optimalisasi kemitraan strategis. Inovasi layanan berbasis kemudahan dan kecepatan proses juga terus diperkuat agar dapat menjawab kebutuhan konsumen di era digital.
