Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

DAI Usul Wisman Wajib Pakai Travel Insurance saat Masuk RI

Ilustrasi Papan Informasi Keberangkatan di Bandara
ilustrasi papan informasi keberangkatan di bandara (pexels.com/AirTeo | Air Travel)
Intinya sih...
  • Ketua Umum DAI, Yulius Bhayangkara, mengusulkan wisman wajib pakai travel insurance saat masuk RI untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia.
  • Perlu adanya kolaborasi antara regulator dan kementerian terkait pariwisata untuk mewujudkan rencana tersebut.
  • Ekonom Telisa Aulia Falianty memproyeksikan pemulihan ekonomi Indonesia pada 2026 membuka ruang bagi peningkatan permintaan terhadap produk asuransi yang lebih adaptif dan komprehensif.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI), Yulius Bhayangkara, mengusulkan adanya aturan kewajiban penerapan asuransi perjalanan atau travel insurance untuk wisatawan mancanegara (wisman) atau turis saat masuk ke Indonesia.

Menurut Yulius, upaya ini dilakukan untuk meningkatkan penetrasi asuransi di Indonesia serta melindungi para turis agar terhindar dari risiko saat berkunjung ke Indonesia. Seperti diketahui, penerapan wajib asuransi ini juga dilakukan oleh China saat proses pengajuan visa bagi para wisman.

“Memang ada inisiatif itu. Kita lagi coba push untuk orang sebelum masuk ke Indonesia punya travel insurance. Jadi seperti kita pergi ke China kita harus beli. Ada upaya misal saat turis di travel dia harus ada booth asuransi,” kata Yulius saat diskusi terkait outlook industri asuransi di Graha Zurich Jakarta, Rabu (26/11).

Untuk mewujudkan rencana tersebut, lanjut Yulius, perlu adanya kolaborasi antara regulator dan kementerian terkait pariwisata. Namun demikian, pihaknya terus berupaya berdiskusi dengan berbagai stakeholder terkait. Dengan adanya kebijakan tersebut, Yulis yakin pertumbuhan bisnis dari produk travel insurance dapat terdongkrak dalam tahun-tahun ke depan. “Saya percaya industri asuransi bisa tumbuh double digit,” katanya.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sendiri mengategorikan asuransi perjalanan dalam lini aneka atau miscellaneous. Berdasarkan data AAUI, lini tersebut membukukan premi sebesar Rp 3,93 triliun atau naik 9,4 persen (YoY) pada kuartal III-2025.

Penetrasi asuransi di bawah 3%, peluang tumbuh masih besar

Wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Bali (dok. Kemenparekraf)
Wisatawan mancanegara (wisman) berkunjung ke Bali (dok. Kemenparekraf)

Di sisi lain, Ekonom dan Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty memproyeksikan pemulihan ekonomi Indonesia pada 2026 membuka ruang bagi peningkatan permintaan terhadap produk asuransi yang lebih adaptif dan komprehensif.

Telisa melihat industri asuransi akan memasuki fase pertumbuhan baru pada 2026. Optimisme ini turut diperkuat oleh berbagai indikator ekonomi nasional seperti konsumsi rumah tangga, daya beli kelas menengah, serta ekspektasi penurunan suku bunga global.

"Dengan penetrasi asuransi yang masih di bawah 3 persen dalam satu dekade terakhir, ruang ekspansi industri masih sangat besar. Momentum pemulihan ekonomi 2026 menjadi titik penting untuk mempercepat pertumbuhan industri asuransi, baik dari sisi inovasi produk maupun perluasan akses," kata Telisa.

Ia menambahkan, ketika ketidakpastian ekonomi mereda, permintaan terhadap produk proteksi cenderung meningkat karena masyarakat mulai memikirkan kembali mitigasi risiko jangka panjang.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

DAI Usul Wisman Wajib Pakai Travel Insurance saat Masuk RI

26 Nov 2025, 16:57 WIBFinance