BUSINESS

Email dan Sosmed Masih Jadi Saluran Digital Utama Bagi Pengiklan

Perusahaan harus berevolusi lewat cara pemasaran modern.

Email dan Sosmed Masih Jadi Saluran Digital Utama Bagi PengiklanShutterstock/mrmohock
08 September 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - MoEngage, platform keterlibatan pelanggan berbasis wawasan untuk brand konsumen, merilis laporan bertajuk “The State of Insights-led Engagement 2022. Melalui laporan ini, pemasar dapat menggunakan strategi berbasis wawasan untuk mengambil pengalaman terpersonalisasi ke tahapan berikutnya.

Wakil Presiden dan Manajer Umum di MoEngage Asia Tenggara, Saurabh Madan, mengatakan konsumen modern menghargai personalisasi dan mengharapkan perusahaan untuk mencerminkan ini di semua saluran. 

Menggunakan komunikasi massal yang tidak terdiferensiasi tidak lagi relevan, dan sebenarnya bisa meningkatkan risiko kehilangan pelanggan. Untuk memastikan keterlibatan yang bermakna, perusahaan harus menilai kembali strategi mereka dengan setiap saluran baru yang ditambahkan ke bauran pemasaran. 

“Laporan ini menyoroti temuan survei dan memandu pemasar yang ingin bertransisi dari pendekatan yang berpusat pada kampanye ke pendekatan yang berpusat pada pelanggan dan berorientasi pada wawasan menuju keterlibatan," ujarnya.

Pasar Asia Tenggara telah bertransisi secara signifikan untuk mengakomodasi audiens digital yang terus bertambah. Semakin banyaknya data yang ada, perusahaan juga harus berinovasi menggunakan keterlibatan berbasis wawasan. 

Hal ini telah membuka jalan bagi platform untuk dapat menonjol dari Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management) dan Platform Data Pelanggan (Customer Data Platforms) dalam bentuk kebutuhan keterlibatan dan retensi. Berikut ringkasan laporan The State of Insights-led Engagement Report 2022.

Perusahaan harus beralih dari strategi kuno ke strategi modern

source_name

Laporan MoEngage menemukan banyak wawasan tentang skenario keterlibatan pelanggan saat ini, pola pikir pelanggan, perjalanan pembelian pelanggan, dan kampanye perusahaan. Laporan juga mengungkap bagaimana pemasar dapat menerapkan strategi keterlibatan berbasis wawasan, setelah mensurvei lebih dari 2.000 pemasar dari empat vertikal (Perbankan dan Asuransi , Edukasi berbasis teknologi, Ritel, dan Perhotelan) di kawasan Asia Tenggara. 

Beberapa wawasan utama dari Laporan The State of Insights-led Engagement 2022, yaitu bagi hampir 30 persen pemasar Asia Tenggara, kurangnya analitik real-time tetap menjadi tantangan utama, dikarenakan keterbatasan teknologi mereka. Selain itu, 26 persen pemasar Asia Tenggara menggunakan CRM sebagai tumpukan teknologi pelanggan yang paling diminati.

Email, aplikasi perpesanan sosial (WhatsApp dan FB Messenger), dan platform media sosial tetap menjadi saluran digital yang paling banyak digunakan di semua industri dan ukuran perusahaan. Hal ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan smartphone

Adapun sebanyak 22,9 persen responden mengatakan mereka menjalankan kampanye keterlibatan yang memanfaatkan pembelajaran mesin untuk menganalisis data pelanggan dan mengatur komunikasi otomatis.

Kemudian 38,2 persen pemasar Asia Tenggara mengukur segmen pelanggan yang paling menarik. Pemasar juga mengukur dampak jangka panjang pada bisnis, seperti pendapatan (34,9 persen) dan jumlah pembelian, pembukaan, klik, atau konten yang dilihat (26,9 persen).

Sebanyak 40 persen pemasar Asia Tenggara menilai bahwa wawasan pelanggan, kampanye, dan perjalanan memiliki dampak yang tinggi dan sekitar 34,8 persen bersikap netral terhadap dampak wawasan terhadap metrik bisnis mereka.

Dari temuan laporan, terlihat bahwa perusahaan harus berevolusi menjadi lebih didorong oleh wawasan, dan brand konsumen harus bertransisi dari strategi keterlibatan tradisional dan kuno ke strategi yang modern.

Related Topics