Platform Credit Scoring SkorLife Raih Pendanaan Awal Rp59,57 M

Jakarta, FORTUNE - Startup fintech SkorLife mengumumkan perolehan investasi senilai US$4 juta atau kisaran Rp59,57 miliar dalam putaran pendanaan awal (seed) yang dipimpin Hummingbird Ventures. Sejumlah investor seperti QED Investors, AC Ventures, dan Saison Capital turut berpartisipasi dalam putaran pendanaan ini.

Co-founder dan CEO SkorLife Ongki Kurniawan mengatakan, pihaknya akan memanfaatkan pendanaan untuk pengembangan produk lebih lanjut, membangun kesadaran merek di pasar, memperluas tim, dan mendorong pertumbuhan perusahaan secara umum.

"SkorLife menawarkan layanan credit builder yang memungkinkan pengguna dengan cepat mengakses skor kredit dan laporan kredit mereka dari lembaga kredit di negara ini, serta memberikan saran dan tips personal untuk pengguna agar dapat mencapai skor yang luar biasa dan mengakses kredit yang lebih baik," katanya dalam keterangan resmi, dikutip Kamis (25/5). 

Asia Lead Hummingbird Ventures, Akshay Mehra mengatakan, pihaknya percaya adanya peluang untuk membangun merek konsumen terkait kredit di Indonesia, dan SkorLife dapat mewujudkannya.

"Setelah melihat model-model ini berhasil di bagian lain dunia, kami sangat antusias untuk menerapkan pembelajaran kami dan bermitra dengan para pendiri untuk menciptakan perusahaan generasional di Indonesia," ujarnya.

Founder dan Managing Partner AC Ventures, Adrian Li menambahkan SkorLife merevolusi pasar Indonesia dengan mengatasi masalah nyata mengenai ketimpangan keuangan, dan AC Ventures bangga menjadi investor awal dan mitra generasional perusahaan ini.

"Melalui misi untuk membawa keadilan dan kebebasan keuangan ke pasar, SkorLife membuka jalan bagi masa depan yang lebih inklusif dan sejahtera bagi semua masyarakat Indonesia," katanya.

Dirintis sejak 2022, SkorLife menawarkan solusi akses kredit berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI). Layanan yang ditawarkan SkorLife mulai dari memeriksa skor kredit pengguna dari lembaga kredit nasional, membantu menjaga dan meningkatkan skor kredit bagi pengguna yang telah memiliki riwayat pinjaman, hingga menyediakan mekanisme untuk membantu pengguna menyanggah informasi yang tidak akurat pada laporan skor kreditnya.

Keterbatasan akses warga Indonesia terhadap kredit yang adil disebabkan oleh pengetahuan terbatas pasar mengenai bagaimana kredit berfungsi, dan bagaimana menjadi peminjam yang bertanggung jawab.

SkorLife mengklaim, ketika masyarakat memiliki pemahaman yang lebih jelas tentang profil kredit mereka, maka mereka akan berusaha untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan kelayakan kredit dan reputasi keuangan mereka. Hal ini akan memberikan mereka akses ke peluang kredit yang lebih adil, serta bermanfaat bagi masyarakat secara umum dalam jangka panjang.

SkorLife juga menjelaskan, aplikasinya telah menggaet lebih dari 100.000 pengguna sejak dirilis pada September 2022. Perusahaan ini sempat mengumumkan targetnya untuk menjaring 2,5 juta pengguna kredit baru (new to credit/NTC) tiap tahun.

Co-founder dan President SkorLife, Karan Khetan optimistis dengan pendanaan ini pihaknya siap untuk mempercepat misinya dalam mempromosikan pinjaman yang bertanggung jawab dan praktik kredit yang adil di Indonesia.

"Kami berkomitmen untuk mendorong literasi keuangan di kalangan individu dan komunitas," ujarnya.

SkorLife juga menjadi bagian dari regulatory sandbox dalam klaster Financial Planner, yang memberikan fleksibilitas perusahaan dalam menguji model bisnis baru. 

Selain itu, SkorLife telah berinvestasi secara signifikan dalam keamanan informasi dan telah memperoleh sertifikasi ISO 27001 dan ISO 27701 untuk sistem manajemen keamanan informasi dan sistem manajemen informasi privasi mereka, masing-masing.

Untuk diketahui, SkorLife yang digawangi Ongki Kurniawan (CEO) dan Karan Khetan ini (COO) terakhir kali mengantongi pendanaan pra-awal sebesar US$2,2 juta atau kisaran Rp32,8 miliar pada September 2022. AC Ventures dan Saison Capital bersama sejumlah angel investor turut berpartisipasi, seperti founder Bukalapak Achmad Zacky, co-founder KoinWorks Willy Arifin, dan investor lainnya.