Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Ilustrasi persawahan. (dok. Kementan)

Jakarta, FORTUNE -  Perusahaan pengembangan produk pengurang pestisida (reduktan pestisida) Pandawa Agri Indonesia (PAI) mengatakan, telah mengurangi lebih dari 1,5 juta liter penggunaan pestisida di lebih dari 2 juta hektar lahan perkebunan di Indonesia dan Malaysia sepanjang 2022.

Mengutip Sustainability Report perusahaan, pada 2020 penggunaan pestisida secara global diperkirakan meningkat hingga 3,5 juta ton. Meskipun pestisida bermanfaat untuk produksi tanaman, penggunaan pestisida secara berlebihan dan terus menerus dapat membahayakan lingkungan.

Berbagai alternatif untuk mengurangi penggunaan pestisida telah bermunculan, namun masih belum dapat menandingi efektifitas dan efisiensi yang sama jika menggunakan pestisida. Untuk mengurangi penggunaan pestisida diperlukan suatu teknologi yang  tetap efektif dan efisien mengendalikan hama tanaman tanaman, namun tetap menjadikan produktivitas pertanian meningkat. 

Agrikultur merupakan salah satu sektor terbesar di Indonesia yang cukup berperan dalam krisis iklim karena menghasilkan 19-29 persen emisi Gas Rumah Kaca secara global.

"Penggunaan pestisida dengan reduktan yang kami lakukan ini telah berkontribusi dalam mengurangi hampir 5.000 ton emisi karbon dioksida. Hal ini sejalan dengan target pemerintah untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 31,89 persen dengan usaha sendiri dan 43,2 persen dengan bantuan internasional 2030 mendatang,” kata CEO Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa di Jakarta, Kamis (19/1). 

Selain menciptakan inovasi reduktan, PAI juga mengembangkan ekosistem petani swadaya (smallholders) untuk mendorong sektor pertanian yang berkelanjutan. Kukuh mengatakan, membentuk ekosistem petani yang end-to-end. Di hulu, perusahaan memfasilitasi petani
dengan teknologi PPAI dan di hilir dengan cara melakukan pendampingan petani dengan manajemen pasca panen terintegrasi.

"Saat ini PAI telah mengembangkan ekosistem petani padi di Nagekeo, petani kopi di Pagar Alam, dan petani cabe di Banyuwangi," katanya. 

Menurutnya, petani yang mendapat pendampingan PAI mengalami peningkatan produktivitas hasil panen hingga 53 persen dan peningkatan pendapatan karena hasil panen dibeli dengan harga yang kompetitif.

Tingkatkan inklusi keuangan petani swadaya

Editorial Team

EditorEkarina .

Tonton lebih seru di