Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

EBITDA: Fungsi, Jenis, dan Cara Perhitungannya

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/ima Miroshnichenko)
ilustrasi menghitung uang (pexels.com/ima Miroshnichenko)
Intinya sih...
  • EBITDA adalah laba perusahaan sebelum dipotong bunga, pajak, depresiasi, serta amortisasi.
  • EBITDA memiliki lima fungsi utama, antara lain untuk membandingkan keuntungan dari sejumlah perusahaan dan menganalisis profitabilitas perusahaan atau kompetitor.
  • Faktor yang mempengaruhi EBITDA antara lain bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Rumus perhitungannya melibatkan laba perusahaan, biaya penyusutan, biaya amortisasi, bunga, dan pajak.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

EBITDA merupakan salah satu indikator penting dalam menilai kinerja keuangan sebuah perusahaan. Istilah ini sering digunakan oleh analis, investor, hingga manajemen untuk mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari aktivitas operasionalnya, tanpa dipengaruhi faktor pajak, bunga, dan depresiasi aset.

Dengan memahami EBITDA, Anda bisa mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang profitabilitas bisnis yang sebenarnya.

Apa itu EBITDA?

EBITDA adalah laba perusahaan sebelum dikenakan bunga, pajak, depresiasi, serta amortisasi. EBITDA berbeda dengan EBIT, dimana EBIT adalah Earning Before Interest, dan Taxes. Dengan pengertian tersebut, EBIT adalah penghasilan sebelum dipotong pajak dan bunga.

EBITDA digunakan perusahaan sebagai metrik kinerja keuangan keseluruhan untuk melihat situasi keuangan atau alternatif dari laba bersih. Dapat dikatakan, EBITDA menjadi acuan perusahaan untuk melihat performa keuangannya.

Fungsi EBITDA

Secara umum, EBITDA memiliki lima fungsi utama, antara lain:

  • Untuk membandingkan keuntungan dari sejumlah perusahaan.
  • Membandingan pendapatan dan nilai perusahaan melalui rasio valuasi.
  • Menganalisis profitabilitas perusahaan atau kompetitor dengan cara mengeliminasi pendanaan dan modal.
  • Laporan laba perusahaan sebelum dipotong dengan bunga, utang, pajak, dan kewajiban lainnya.
  • Alternatif perusahaan untuk laba bersih atau pendapatan.

Faktor dalam EBITDA

Sebenarnya, terdapat sejumlah faktor yang mempengaruhi EBITDA atau penghasilan dalam perusahaan, di antaranya bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Simak pengertiannya satu per satu.

Bunga (Interest)

Bunga atau interest adalah pengeluaran perusahaan yang berasal dari pinjaman atau utang. Akan tetapi, beban bunga biasanya jarang masuk dalam perhitungan EBITDA. Hal ini karena setiap perusahaan memiliki struktur modal yang berbeda, sehingga bunga yang diperoleh berbeda-beda.

Meski begitu, beberapa perusahaan merasa lebih mudah membandingkan performa perusahaan lainnya dengan cara menambahkan bunga dan mengabaikan struktur modal.

Pajak (Tax)

Pajak atau tax adalah iuran yang wajib dibayarkan kepada negara, baik pajak pribadi maupun badan. Jika tidak dibayarkan, maka sesuai perundang-undangan bahwa perusahaan bisa dikenakan sanksi.

Adapun besaran pajak di setiap perusahaan tergantung dari wilayah masing-masing, sehingga berbeda-beda.

Depresiasi (Depreciation)

Depresiasi atau depreciation merupakan biaya penyusutan atas aset perusahaan karena manfaat atau umur ekonomis dari barang tersebut. Biaya depresiasi terjadi pada aset berwujud maupun tidak berwujud (hak paten). Hak paten bisa disusutkan disebabkan memiliki tanggal kadaluarsanya.

Amortisasi (Amortisation)

Amortisasi atau amortisation adalah penurunan nilai penyusutan dikarenakan umur ekonomis. Di bidang akuntansi, amortisasi merupakan prosedur pengurangan nilai berdasarkan biaya pokok dan bunga secara tertentu.

Rumus EBITDA

Berikut ini rumus perhitungan EBTIDA:

EBITDA = Laba Perusahaan + Biaya Penyusutan + Biaya Amortisasi

Bunga bisa ditambahkan pada laba bersih guna menetralisir jumlah utang dan efek lainnya yang disebabkan oleh biaya pajak.

Atau menggunakan rumus berikut:

EBITDA = Pendapatan Bersih + Bunga + Pajak + Depresiasi + Amortisasi

Itulah tadi artikel mengenai EBTIDA. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan Anda.

FAQ seputar EBITDA

Apa perbedaan EBITDA dan laba bersih?

EBITDA belum memperhitungkan pajak, bunga, dan penyusutan aset, sedangkan laba bersih sudah dikurangi semua komponen tersebut.

Mengapa EBITDA penting bagi investor?

Karena metrik ini membantu membandingkan profitabilitas antar perusahaan dengan lebih adil, terutama di industri yang memiliki struktur biaya dan aset berbeda.

Apa kelemahan dari penggunaan EBITDA?

EBITDA tidak mencerminkan arus kas sebenarnya dan mengabaikan biaya penting seperti bunga dan pajak, sehingga tidak bisa dijadikan satu-satunya ukuran kinerja.

Share
Topics
Editorial Team
Surti Risanti
Nadia Agatha Pramesthi
3+
Surti Risanti
EditorSurti Risanti
Follow Us

Latest in Business

See More

Toyota Tsusho Investasi US$100 Juta untuk Hilirisasi Timah dan Tembaga

10 Nov 2025, 14:52 WIBBusiness