BUSINESS

Perusahaan Warren Buffet Kantongi Laba Rp521 T, Darimana Sumbernya?

Salah satunya keuntungan dari investasi saham Apple Inc.

Perusahaan Warren Buffet Kantongi Laba Rp521 T, Darimana Sumbernya?Pengusaha dan investor AS, Warren Buffet (Dok. Fortune.com)
08 May 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan investasi dan holding multinasional terdiversifikasi milik pengusaha Warren Buffett, Berkshire Hathaway Inc (BRKA) membukukan laba pada kuartal pertama tahun ini sebesar US$35,5 miliar atau sekitar Rp521 triliun. Hasil ini mencerminkan keuntungan investasi dari saham seperti Apple Inc. Pendapatan investasi yang lebih tinggi dan peningkatan di perusahaan asuransi mobil Geico turut mendukung hasil operasi perusahaan.

Melansir laman Reuters, Berkshire diketahui telah mempercepat pembelian kembali sahamnya melalui buyback senilai US$4,4 miliar, sambil memangkas investasinya di saham lain seperti Chevron Corp CVX.N. Hasil aksi korporasi itu dirilis menjelang rapat pemegang saham tahunan Berkshire di Omaha.

Buffett yang kini berusia 92, telah menjalankan Berkshire sejak 1965, mengubahnya dari perusahaan tekstil dan berjuang menjadi konglomerat dengan lusinan bisnis termasuk Geico, kereta api BNSF, Berkshire Hathaway Energy, dan unit manufaktur dan bisnis ritel seperti es krim See's Candies dan Dairy Queen.

Diversifikasi ini menyebabkan banyak investor, bukan hanya penggemarnya, memandang Berkshire sebagai investasi jangka panjang yang stabil, bahkan di tengah ketakutan resesi dan kekhawatiran industri perbankan.

Peningkatan kas

Laba bersih setara dengan US$24,377 per saham kelas A, naik dari US$5,58 miliar atau US$3,784 per saham, tahun sebelumnya. Angka itu sebagian mencerminkan lonjakan 27 persen pada harga saham AAPL.O Apple.

Aturan akuntansi mengharuskan Berkshire melaporkan keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dengan hasil bersih, membuat Buffett mendesak investor untuk mengabaikan volatilitas yang dihasilkan.

Laba operasional kuartalan perusahaan tersebut juga tercatat meningkat 13 persen menjadi US$8,07 miliar atau sekitar US$5.561 per saham Kelas A, dari sebelumnya US$7,16 miliar.

Hasil tersebut didapat dari  keuntungan saham Geico sekaligus menghentikan enam perempat rangkaian kerugian penjaminan emisi, serta peningkatan 68 persen dalam jumlah yang dihasilkan unit asuransi Berkshire dari investasi.

Keuntungan underwriting sebelum pajak Geico tercatat US$703 juta. Keuntungan ini didapat dari peningkatan premi dan penurunan signifikan belanja iklan.

Di sisi lain, kas Berkshire tercatat melonjak US$2 miliar pada kuartal tersebut menjadi $130,6 miliar, karena perusahaan menjual US$13,3 miliar saham dan hanya membeli US$2,9 miliar. Chevron disinyalir termasuk di antara penjualan, dengan saham Berkshire turun 28 persen menjadi US$21,6 miliar meskipun harga saham perusahaan minyak turun hanya 9 persen.  

Selain Chevron, Berkshire juga memiliki 23,6 persen saham di perusahaan minyak lainnya, Occidental Petroleum Corp OXY.N.

Dampak kebakaran

Kendati sebagian bisnisnya tumbuh, laba di kereta api BNSF turun 9 persen menjadi US$1,25 miliar, terdampak oleh kenaikan biaya bahan bakar dan penurunan volume pengiriman.

Berkshire Hathaway Energy, yang biasanya merupakan penghasil pendapatan tetap, mengalami penurunan laba sebesar 46 persen karena menyisihkan US$359 juta untuk biaya hukum dan biaya lainnya akibat kebakaran hutan di Oregon dan California Utara, sebagai wilayah operasinya pada 2020.

Saham Kelas A Berkshire naik 4,9 tahun ini, membuntuti Standard & Poor's 500's .SPX yang naik 7,7 persen. Indeks tertinggal Berkshire sebesar 23,4 poin persentase pada tahun 2022, tidak termasuk dividen.

Related Topics