BUSINESS

Laba dan Pendapatan Antam Kompak Naik Dua Digit Pada Q3-2022

Produk emas masih jadi kontributor terbesar penjualan.

Laba dan Pendapatan Antam Kompak Naik Dua Digit Pada Q3-2022Dok. Istimewa

by Eko Wahyudi

16 December 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berhasil mencetak kinerja positif sepanjang sembilan bulan pertama 2022. Emiten pertambangan logam ini membukukan laba bersih periode berjalan Rp2,63 triliun.

Laba emiten BUMN ini tumbuh 54 persen dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp1,71 triliun. Laba bersih per saham dasar ANTM naik menjadi Rp109,31 dari sebelumnya Rp71.18.

Kenaikan laba bersih ANTM sejalan dengan kenaikan pendapatan. Emiten pertambangan ini mencatatkan nilai penjualan Rp33,68 triliun, tumbuh 27 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp26,48 triliun.

“Hal tersebut sejalan dengan strategi perusahaan untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk-produk emas, bijih nikel dan bauksit,” kata Sekretaris Perusahaan Aneka Tambang, Syarif Faisal Alkadrie, dalam keterangannya, Jumat (16/12).

Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 70 persen terhadap total penjualan ANTM. Nilai penjualan emas Antam mencapai Rp23,53 triliun.

Penjualan feronikel merupakan kontributor terbesar kedua bagi pendapatan ANTM. Kontribusi logam ini Rp4,91 triliun atau 15 persen dari total penjualan konsolidasian ANTM. Pada posisi ketiga, ada penjualan bijih nikel dengan kontribusi penjualan Rp3,56 triliun.

Sementara, penjualan Bauksit dan Alumina mencapai Rp1,44 triliun atau tumbuh 50 persen secara tahunan dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp959,24 miliar.

Penguatan profitabilitas segmen tecermin pula pada capaian laba bersih periode berjalan segmen bauksit dan alumina yang mencapai Rp227,16 miliar pada kuartal III-2022, saat perusahaan berhasil membalikkan arah dari keadaan rugi bersih pada 9M21 sebesar Rp507,38 miliar.

Sejalan dengan kenaikan penjualan, sejumlah beban ANTM terpantau naik, seperti beban pokok penjualan yang menjadi Rp27,69 triliun dari sebelumnya Rp21,47 triliun.

Pengembangan bisnis lewat penguatan hilirisasi mineral

Terkait dengan proyek pengembangan usaha, ANTAM terus melanjutkan penyelesaian proyek pembangunan pabrik feronikel berkapasitas 13.500 TNi per tahun di Halmahera Timur sepanjang Q3-2022. Adapun pengembangan pabrik dan infrastruktur telah memasuki fase konstruksi.

Pada Maret 2022, ANTAM dan PT PLN telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) terkait pengadaan pasokan listrik Smelter Feronikel Halmahera Timur di Maluku Utara untuk periode 30 tahun mendatang.   

Sebagai bagian dari implementasi inisiatif pengembangan industri baterai kendaraan listrik berbasis nikel, pada 23 Agustus 2022 perusahaan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) guna meminta persetujuan kepada para pemegang saham atas rencana ANTAM melaksanakan aktivitas spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel yang berlokasi di Halmahera Timur, Maluku Utara kepada entitas Anak Usaha terkendali Perseroan yaitu PT Nusa Karya Arindo (NKA) dan PT Sumberdaya Arindo (SDA).

Sebagai tindak lanjut keputusan RUPSLB, pada 30 September 2022 ANTAM telah menyelesaikan proses spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel di wilayah Halmahera Timur melalui pendatanganan akta spin-off aktiva dan pasiva sebagian segmen usaha nikel ke dalam PT NKA dan PT SDA.