Melonjak 55,84 Persen, Astra International Kantongi Laba Rp23,3 T
Pendapatan Astra tumbuh 32,22% ketimbang tahun lalu.

01 November 2022
Jakarta, FORTUNE- PT Astra International Tbk (ASII) mencatatkan kinerja apik hingga kuartal ketiga 2022. Laba bersih holding ini melesat 55,84 persen menjadi Rp23,33 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp14,97 triliun.
Pertumbuhan laba bersih ASII seiring kenaikan pendapatan menjadi Rp221,35 triliun. Pendapatan Astra tumbuh 32,22 persen dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu yang sebesar Rp167,4 triliun.
“Kinerja Grup sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2022 cukup baik, terutama didukung oleh pemulihan ekonomi dan harga komoditas yang lebih tinggi,” kata Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro, dalam keterangan resminya, Selasa (1/11).
Djony memperkirakan kinerja bisnis hingga akhir tahun akan tetap baik. Namun, prospek bisnis ke depan bakal menghadapi tantangan yang disebabkan oleh tingkat inflasi yang lebih tinggi, meningkatnya suku bunga dan tekanan ekonomi makro global.
Sektor bisnis alat berat menjadi kontributor utama laba bersih ASII. Nilainya Rp9,53 triliun, naik 105 persen secara tahunan. Hal tersebut disebabkan peningkatan kontribusi dari penjualan alat berat, kontraktor penambangan dan pertambangan batu bara, yang seluruhnya diuntungkan oleh harga komoditas yang lebih tinggi.
Sementara, penjualan alat berat Komatsu meningkat 107 persen menjadi 4.500 unit dan pendapatan dari suku cadang dan jasa pemeliharaan juga meningkat.
Kinerja portofolio otomotif perseroan
Pendapatan terbesar kedua dari divisi otomotif sebesar Rp6,79 triliun, tumbuh 23 persen dibandingkan dengan kuartal ketiga 2021. Ini didorong pertumbuhan penjualan mobil Astra yang meningkat 20 persen menjadi 413 ribu unit.
Namun, penjualan sepeda motor turun 8 persen menjadi 2,7 juta unit lantaran PT Astra Honda Motor sempat mengalami gangguan sementara atas pasokan semikonduktor.
Sementara, bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80 persen, PT Astra Otoparts Tbk, mencatatkan laba bersih Rp832 miliar, meningkat 86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari segmen pabrikan (original equipment manufacturer) dan pasar suku cadang pengganti (replacement market).
Pembiayaan mobil andil dalam pertumbuhan jasa keuangan

Pendapatan terbesar ketiga dari divisi jasa keuangan yang meningkat 30 persen menjadi Rp4,41 triliun selama kuartal III-2022 disebabkan oleh peningkatan kontribusi dari bisnis pembiayaan konsumen.
Nilai pembiayaan pada bisnis pembiayaan konsumen grup naik 23 persen menjadi Rp74,4 triliun. Kontribusi laba bersih dari perusahaan grup yang fokus pada pembiayaan mobil naik 41 persen menjadi Rp1,3 triliun, yang disebabkan jumlah pembiayaan lebih besar.
Kontribusi laba bersih dari PT Federal International Finance yang berfokus pada bisnis pembiayaan sepeda motor juga naik 43 persen menjadi Rp2,3 triliun, terutama karena provisi kerugian pinjaman yang lebih rendah.
Pada divisi agribisnis, kontribusinya turun 17 persen menjadi Rp969 miliar. Utamanya, disebabkan produksi minyak kelapa sawit yang lebih rendah.
Sisanya, berasal dari divisi infrastruktur dan logistik sebesar Rp 386 miliar, tumbuh 294 persen. Lalu properti turun 17 persen menjadi Rp109 miliar, dan divisi teknologi informasi yang tumbuh 75 persen menjadi Rp49 miliar.