Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Proses charging mobil listrik. (ShutterStock/buffaloboy)

Jakarta, FORTUNE – PT Industri Baterai Indonesia atau Industry Battery Corporation (IBC) menggandeng CBL International Development Pte Ltd (CBL) membentuk perusahaan patungan untuk manufaktur sel baterai dengan investasi mencapai US$1,18 miliar atau Rp18,24 triliun (kurs Rp15.458,96 per US$).

Direktur Utama IBC, Toto Nugroho, mengatakan bahwa proyek yang dibangun di Karawang, Jawa Barat ini, akan dikembangkan secara bertahap dan kini sudah memasuki tahap awal pembangunan. “Total kapasitas produksi parik akan mencapai 15 GWh per tahun, yang akan cukup untuk memenuhi permintaan domestik dan global," ujarnya seperti dikutip dari Antaranews, Jumat (18/10).

Kerja sama patungan ini,merupakan langkah strategis IBC untuk mendorong program hilirisasi nikel dan pengembangan ekosistem industri baterai kendaraan listrik. IBC  akan terlibat dalam rantai nilai di segmen hilir, seperti manufaktur baterai material, manufaktur sel baterai, dan daur ulang baterai.

CBL adalah unit bisnis dari Contemporary Amperex Technology Co Ltd. (CATL), salah satu perusahaan baterai kendaraan listrik terbesar di dunia asal Cina. Dengan demikian, IBC diharapkan bisa semakin mendukung pengembangan rantai pasok baterai kendaraan listrik mulai dari hulu hingga ke hilir, dan memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci industri baterai kendaraan listrik di pasar global.

Urgensi kerja sama

Editorial Team

Tonton lebih seru di