Jakarta, FORTUNE - Relokasi ibu kota negara dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN) membuka peluang baru dalam pemanfaatan gedung-gedung pemerintah dan perkantoran di ibu kota lama. Seiring dengan kosongnya gedung-gedung strategis yang sebelumnya digunakan untuk aktivitas pemerintahan, muncul potensi alih fungsi menjadi hunian atau fasilitas komersial seperti hotel.
Saat ini, sektor perkantoran di Jakarta menghadapi tantangan berupa kelebihan pasokan ruang kosong. Berdasarkan data Colliers Indonesia, terdapat sekitar 2,43 juta meter persegi ruang perkantoran yang belum terisi, menciptakan tekanan bagi gedung-gedung lama untuk bersaing menarik penyewa.
Head of Research Colliers Indonesia, Ferry Salanto, menjelaskan upaya konversi gedung-gedung ini menjadi unit hunian adalah solusi paling realistis dan strategis.
"Pengosongan gedung-gedung pemerintah di lokasi strategis dapat menciptakan peluang baru untuk pengembangan komersial, termasuk mengubahnya menjadi hunian. Hal ini juga dapat membantu memenuhi kebutuhan masyarakat akan tempat tinggal yang lebih layak," kata Ferry dalam keterangannya, Kamis (12/12).
Ferry mengatakan transformasi ini tidak hanya menjawab kebutuhan pasar, tetapi juga memberikan nafas baru bagi gedung-gedung lama yang selama ini kurang termanfaatkan. Dengan lokasi yang strategis, gedung-gedung eks pemerintah berpotensi menjadi pilihan hunian urban yang diminati.