Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

INET Gelontorkan US$150 Juta Bangun Kabel Laut Jakarta-Batam-Singapura

Situs perusahaan INET
Situs perusahaan INET
Intinya sih...
  • PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) investasi US$150 juta untuk bangun kabel bawah laut Jakarta-Batam-Singapura.
  • Proyek ini akan meningkatkan konektivitas internet nasional dan internasional, memperkuat infrastruktur komunikasi global, serta memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan.
  • Ekspansi ini menjadi langkah INET memperkuat jejarin internet dalam negeri dan mampu menambah kapasitas jaringan hingga 400 terabyte.

Jakarta, FORTUNE - PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) melalui anak usahanya, PT Jejaring Mitra Persada (JMP), entitas dari PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) mengembangkan jaringan kabel bawah laut yang menghubungkan Jakarta, Batam, dan Singapura.

Proyek ini merupakan bagian dari sistem komunikasi kabel laut (SKKL) dan akan dijalankan melalui skema Indefeasible Right of Use (IRU), yang akan memberikan hak penggunaan jangka panjang atas infrastruktur kabel serat optik. Pada proyek tersebut, INET menggelontorkan investasi senilai US$20 juta.

Direktur Utama INET, Muhammad Arief Angga mengatakan investasi ini dilakukan seiring meningkatnya kebutuhan konektivitas internet yang cepat dan stabil.

“Jaringan kabel bawah laut merupakan komponen utama dalam infrastruktur komunikasi global. Dengan IRU, kami tak lagi bergantung pada penyedia lain, karena kami bisa mengelola kapasitas dan konektivitas secara mandiri,” ujar Arief melalui keterangan resmi, Selasa (6/5).

Proyek ini menandai langkah penting INET dalam ekspansi internasional, terutama ke pasar Singapura yang dikenal sebagai salah satu hub digital terbesar di Asia.

Melalui skema IRU, INET dapat mengelola konektivitas dan kapasitas secara independen, tanpa bergantung pada penyedia lain. Ini juga mrmbrrikan kendali langsung bagi INET dalam mengelola gerbang internasionalnya sendiri. Sehingga berpotensi meningkatkan layanan dan daya saing, khususnya dalam menjangkau pelanggan internasional.

Proyek ini juga membuka jalan bagi INET untuk mengajukan lisensi sebagai Network Access Provider (NAP), sehingga dapat secara langsung mengakses dan menjual konektivitas internasional dari dan ke Indonesia.

Meningkatkan Konektivitas, Menjawab Kebutuhan Internet Nasional

Ekspansi ini menandai langkah INET memperkuat jejaring internet dalam negeri. Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan besar dalam pemerataan akses internet cepat, terutama di luar pulau Jawa. Sementara di Jawa sendiri, kompetisi antar ISP (Internet Service Provider) seiring dengan lonjakan permintaan bandwidth dari sektor rumah tangga, korporasi, dan layanan digital lain.

Saat ini, INET telah melayani lebih dari 200 ISP lokal dari total lebih dari 850 ISP yang beroperasi di Pulau Jawa. Proyek jaringan bawah laut ini diproyeksikan mampu menambah kapasitas jaringan hingga 400 terabyte, dengan kapasitas per jalur mencapai 25 hingga 30 terabyte, tergantung pada perangkat yang digunakan.

“Dengan selesainya jaringan Batam–Singapura yang sudah siap digunakan, dan jalur Jakarta–Batam yang akan selesai pada Oktober atau November 2025, kami menargetkan seluruh sistem dapat beroperasi penuh mulai Desember 2025 atau awal Januari 2026,” kata Arief.

INET optimistis proyek ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan menargetkan pendapatan mencapai Rp156 miliar pada 2026, dan meningkat menjadi Rp250 miliar pada 2027.

Share
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us