Jumlah Pelanggan ISAT Turun pada Q1-2025, Laba Hanya Naik 1,3%

Jakarta, FORTUNE - PT Indosat Tbk (ISAT), emiten telekomunikasi pemilik merek Indosat dan 3 (Tri), menyaksikan kenaikan tipis pada laba bersihnya pada awal 2025 dengan capaian senilai Rp1,31 triliun pada kuartal pertama, meningkat 1,3 persen secara tahunan (YoY) dari periode yang sama pada 2024.
Kenaikan laba bersih ini terjadi di tengah penurunan pendapatan perseroan, yang terkoreksi 1,9 persen (YoY) menjadi Rp13,57 triliun, dari Rp13,84 triliun pada tiga bulan awal 2024. Respons pasar terhadap hasil ini cukup positif; saham Indosat melonjak 8,29 persen ke harga Rp1.895 pada Jumat (2/5) pukul 14.33 WIB.
Penurunan pendapatan perseroan disebabkan pelemahan kinerja pada ketiga segmen bisnis utama. Segmen telekomunikasi tetap mencatat penurunan terdalam, hanya membukukan Rp194,7 miliar pada triwulan I-2025 dibandingkan Rp207,2 miliar setahun sebelumnya.
Pada segmen seluler, pendapatan terkoreksi 2,0 persen (YoY) dari Rp11,67 triliun menjadi Rp11,42 triliun, sementara pendapatan segmen MIDI menurun 0,5 persen (YoY) dari Rp1,97 triliun menjadi Rp1,96 triliun.
Pelemahan pendapatan tersebut dipengaruhi beberapa faktor operasional. Jumlah pelanggan Indosat menurun 5,4 juta, dari 100,8 juta pada kuartal I-2024 menjadi 95,4 juta pada kuartal I-2025. Penurunan ini disebut terjadi karena konsolidasi SIM di pasar.
Selain itu, rata-rata menit pemakaian (MOU) per pelanggan juga turun 15,4 persen (YoY), dari 6,1 menit menjadi 5,2 menit, seiring penurunan penggunaan layanan suara.
Namun, di tengah tantangan penurunan pelanggan dan usage voice, Indosat mencatat perbaikan pada metrik kualitas pendapatan. Rata-rata pendapatan per pengguna (ARPU) gabungan meningkat 4,6 persen (YoY) dari Rp37.500 pada kuartal I-2024 menjadi Rp39.200 pada kuartal I-2025. Volume trafik data perseroan pun naik 1,6 persen (YoY).
Dalam mendukung layanan dan potensi pertumbuhan mendatang, Indosat terus memperkuat infrastruktur jaringannya. Per 31 Maret 2025, Indosat telah mengoperasikan 202.179 BTS 4G (+10,0% YoY), 107 BTS 5G (+6,0% YoY), serta 54.366 BTS 2G (+18,9% YoY).