Laba OCBC Naik 11% jadi Rp1,29 triliun, Ini Penopangnya

- Laba bersih OCBC naik 11% menjadi Rp1,29 triliun
- Kredit konsumer OCBC naik 11%, dengan kualitas kredit terjaga baik
- Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC naik 21%, didorong oleh transaksi digital yang meningkat
Jakarta,FORTUNE – Sepanjang tiga bulan pertama 2025, PT Bank OCBC NISP Tbk (OCBC) mencatatkan kenaikan laba bersih 11 persen (YoY) menjadi Rp 1,29 triliun. Pertumbuhan laba tersebut salah satunya terdorong oleh kenaikan pendapatan operasional sebesar 13 persen (YoY) menjadi Rp 3,2 triliun.
Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur OCBC mengatakan pertumbuhan positif di kuartal pertama tahun ini mencerminkan strategi perusahaan dalam berfokus pada pertumbuhan berkualitas.
"Meskipun di awal tahun ini masih diwarnai dengan dinamika kondisi makroekonomi global, pertumbuhan bank yang solid ini mencerminkan kepercayaan nasabah terhadap bank yang tetap terjaga,” katanya melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (2/5).
Ditopang konsumer, kredit OCBC naik 11%
Fungsi intermediasi bank ini juga terus berjalan dengan mencatatkan penyaluran kredit bruto senilai Rp168,9 triliun atau meningkat 11 persen (YoY). Dari sisi pembiayaan, kredit konsumer tumbuh 16 persen (YoY), sedangkan kredit perbankan bisnis tumbuh 10 persen (YoY).
Kualitas kredit perseroan juga terjaga baik, dengan rasio kredit bermasalah bruto (NPL Gross) sebesar 1,7 persen dan NPL Net di angka 0,7 persen.
Selain itu, per 31 Maret 2025, Bank telah menyalurkan pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing) dengan pertumbuhan sebesar Rp1,3 Triliun atau 4 persen (YoY), dimana 45 persen di antaranya dalam bentuk sustainability-linked loan dan pembiayaan hijau (green financing).
DPK OCBC naik 21%

Di sisi pendanaan, jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) OCBC juga meningkat 21 persen (YoY) menjadi sebesar Rp 217,7 triliun, yang merupakan kontribusi dari pertumbuhan deposito berjangka yang naik sebesar 40 persen (YoY) dan CASA yang naik 7 persen (YoY).
“Dalam menghadapi dinamika ekonomi nasional dan global, kami terus berpegang pada prinsip kehati-hatian, dengan menjaga keseimbangan antara pertumbuhan dan manajemen risiko, demi memberikan nilai berkelanjutan bagi nasabah dan juga seluruh pemangku kepentingan,” kata Parwati.
Peningkatan DPK itu tak terlepas dari kemudahan transaksi digital yang disajikan bank kepada nasabah. Jumlah transaksi melalui e-channel berhasil mencatatkan pertumbuhan hingga 85 persen (YoY). Pengguna aktif individu internet banking dan OCBC Mobile meningkat sebesar 20 persen (YoY), sedangkan pengguna aktif OCBC Business Mobile untuk nasabah korporasi mengalami peningkatan sebesar 27 persen (YoY). Kondisi likuiditas Bank juga tercatat sehat dengan Liquidity Coverage Ratio (LCR) sebesar 259 persen, jauh di atas ketentuan regulator.