ilustrasi uang (pexels.com/Pixabay)
Nomenklatur juga merupakan istilah yang mengacu pada denominasi. Istilah ini mengacu pada tindakan penamaan mata uang, tidak hanya nama resmi tetapi juga nama pendek mata uang itu.
Misalnya, dolar Kanada, yaitu Canadian dollar (CAD), memiliki nama yang berbeda, yaitu 'loonie', karena di salah satu sisi mata uang terdapat potret burung Loon. Contoh lainnya adalah pecahan 100 dolar Amerika Serikat (US$) yang berlambang 'Benjamin'. Di salah satu sisi uang, julukan itu disematkan pada potret salah satu founding fathers negara Paman Sam, Benjamin Franklin. Nilai tukar mata uang asing tersedia di Amerika Serikat di hampir semua mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di seluruh wilayah.
Tentunya uang yang diterima menyesuaikan dengan mata uang dolar AS yang saat ini digunakan. Selain itu, denominasi yang tersedia hanya US$10, US$50, dan US$100. Dalam perdagangan internasional, hegemoni dollar Amerika Serikat juga terjadi. Eksportir yang ingin mengekspor komoditas ke Amerika Serikat umumnya menerbitkan invoice dalam mata uang dolar AS. Namun, transaksi perdagangan minyak mentah kini dapat diproses dalam mata uang lain, seperti euro, sejak 2011.
Par Value, di sisi lain, adalah tanda yang digunakan untuk mengidentifikasi denominasi dalam instrumen keuangan selain uang, seperti obligasi, atau investasi tetap serupa lainnya pada obligasi. Seseorang dapat membeli obligasi dalam berbagai denominasi di Amerika Serikat, mulai dari $50 hingga $10.000.
Ilustrasi Surat Berharga Negara. (Shutterstock/Fizkes)
Dalam semua mata uang di setiap negara terdapat satu unit utama serta sub unitnya yang merupakan pecahan dari uang utama tersebut. Pada beberapa negara terdapat tingkatan subunit seperti di bekas kekaisaran Ottoman, yaitu 1 Lira = 100 kurus = 4000 para = 12000 akce.
Namun, sekarang ini hanya terdapat beberapa tempat saja yang masih mempunyai lebih dari satu subunit di antaranya dinar Yordania. Terkadang, unit super dipakai untuk menjadi kelipatan atas unit utama tadi, sehingga apa itu denominasi sebenarnya ada di semua negara tergantung bagaimana mengatur dan sistemnya saja.
Mata uang yang menggunakan desimal mempunyai rasio di antara unit utama dan subunit yang merupakan integralnya kekuatan dari 0. Mata uang bentuk desimal sekarang ini sudah jarang digunakan meskipun mempunyai keuntungan jika digunakan sehari-hari.
Terdapat 2 negara yang berdasarkan teori masih menggunakan jenis mata uang non desimal yakni Mauritania dan Madagaskar. Namun dalam praktik kesehariannya, nilai unit utama setiap kasusnya terbilang sangat rendah, sehingga membuat subunit menjadi tidak berguna dan jarang terlihat peredarannya.