Merger BUMN Dipercepat, Target 2026 Dipangkas Jadi 250 Perusahaan

- Danantara mempercepat merger BUMN dari target 2027 menjadi 2026.
- Konsolidasi memangkas 1.067 entitas BUMN menjadi sekitar 250 perusahaan tanpa PHK.
- Merger BUMN Karya ditunda hingga 2026 karena fokus pada restrukturisasi keuangan.
Jakarta, FORTUNE — Pemerintah melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) mempercepat agenda merger BUMN sebagai bagian dari konsolidasi besar-besaran perusahaan milik negara.
Proses yang semula ditargetkan rampung pada 2027 kini dipercepat menjadi 2026, dengan fokus pada efisiensi struktur usaha dan penguatan daya saing.
Percepatan konsolidasi ini mencakup penataan jumlah entitas BUMN beserta anak dan cucu usahanya, tanpa disertai pemutusan hubungan kerja (PHK).
Danantara menegaskan bahwa kebijakan tersebut diarahkan untuk memperbaiki struktur bisnis dan kinerja keuangan BUMN secara menyeluruh.
Konsolidasi 1.067 entitas jadi sekitar 250 perusahaan
Danantara menargetkan penyederhanaan struktur BUMN dari sekitar 1.067 entitas menjadi kurang lebih 250 perusahaan. Konsolidasi ini dilakukan untuk menghilangkan tumpang tindih usaha dan meningkatkan efisiensi operasional.
Senior Director Business Performance & Assets Optimization Danantara Indonesia, Bhimo Aryanto, menjelaskan bahwa proses tersebut dilakukan secara bertahap dengan prinsip tidak melakukan PHK.
"Tahapan-tahapan itu, sebenarnya dari 1.067 kita mau squeeze efisienkan menjadi sekitar 250-an (perusahaan), dengan catatan tidak boleh ada lay-off (PHK) begitu," ujar Bhimo dalam acara Public and Business Leader Forum: 2026 Outlook & Challenges di Jakarta, Sabtu (13/12).
Bhimo menyampaikan bahwa efisiensi dicapai melalui penataan ulang struktur organisasi dan realokasi sumber daya, bukan melalui pengurangan tenaga kerja. Dengan pendekatan ini, Danantara menilai konsolidasi dapat tetap menjaga stabilitas operasional perusahaan.
Selain konstruksi, agenda merger BUMN juga menyasar sektor transportasi, agribisnis, dan kesehatan. Konsolidasi dilakukan untuk membentuk skala usaha yang lebih besar dan meningkatkan efisiensi operasional lintas sektor, seiring dengan upaya memperkuat daya saing BUMN di tingkat regional.
Target konsolidasi dipercepat ke 2026
Selain menyederhanakan jumlah entitas, Danantara juga mempercepat target penyelesaian konsolidasi BUMN. Jika sebelumnya direncanakan rampung pada 2027, kini agenda tersebut ditarik menjadi 2026.
Bhimo menyampaikan bahwa percepatan dilakukan karena keterbatasan waktu dan kebutuhan untuk segera memperbaiki kinerja BUMN secara kolektif.
"Yang harusnya selesai di 2027 kita shorten menjadi 2026. Jadi, tiap kami di Danantara juga percaya bahwa, bukannya kita push semuanya ya. Karena kita tahu waktu kita tidak banyak, waktu kita terbatas, jadi semua BUMN sekarang berlari kencang, kita juga manage, proyek manajemen-nya juga tiap hari kita pelototin," ujarnya.
Menurut Danantara, percepatan ini diikuti dengan pengelolaan proyek yang lebih intensif agar konsolidasi tetap berjalan sesuai rencana tanpa mengganggu keberlangsungan bisnis masing-masing perusahaan.
Efisiensi struktur manajemen jadi fokus
Salah satu sumber utama efisiensi dalam merger BUMN adalah penataan struktur manajemen, termasuk pengurangan lapisan Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Danantara menilai struktur yang terlalu berlapis membuat biaya meningkat dan menurunkan daya saing perusahaan.
Bhimo menekankan bahwa dalam persaingan bisnis, efisiensi struktur menjadi faktor kunci.
"Ketika satu perusahaan harus berkompetisi dengan perusahaan lain, maka efisiensi menjadi penting. Dan ketika layer-nya cukup banyak, karena dia harus mendapatkan margin, karena semuanya harus armslang, kita bayangkan minimal katakan 7 persen, 15 persen, kalau dia 3-4 layer, kemudian dia mesti berkompetisi dengan other players, berapa puluh persen dia tidak kompetitif, karena tidak efisien compare to other players," ujar Bhimo.
Dengan struktur yang lebih ramping, BUMN diharapkan dapat menekan biaya, meningkatkan kecepatan pengambilan keputusan, serta memperkuat posisi bersaing di pasar.
Merger BUMN Karya masih dalam tahap kajian
Di sektor konstruksi, merger tujuh BUMN Karya belum dilaksanakan pada 2025 dan dijadwalkan berlanjut pada 2026. Danantara masih memprioritaskan pembenahan kondisi keuangan perusahaan sebelum penggabungan dilakukan.
Tujuh BUMN Karya yang dikaji meliputi Hutama Karya, Waskita Karya, Wijaya Karya, Adhi Karya, PTPP, Brantas Abipraya, dan Nindya Karya.
Proses yang berjalan mencakup restrukturisasi utang, impairment, revaluasi aset, serta penataan struktur keuangan agar entitas yang digabung berada dalam kondisi lebih stabil.
FAQ seputara merger BUMN
| Kapan target penyelesaian merger BUMN? | Danantara menargetkan konsolidasi merger BUMN rampung pada 2026. |
| Apakah merger BUMN akan disertai PHK? | Danantara memastikan tidak ada PHK selama proses konsolidasi berlangsung. |
| Mengapa merger BUMN Karya ditunda? | Penundaan dilakukan karena kondisi keuangan BUMN Karya masih perlu dibenahi sebelum digabung. |















