Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

10 Negara Pengekspor Senjata Terbesar di Dunia

negara pengekspor senjata terbesar di dunia.png
Ilustrasi negara pengekspor senjata terbesar di dunia (pexels.com/Mike Bird)
Intinya sih...
  • Amerika Serikat (43% pangsa ekspor global): Menjadi negara pengekspor senjata terbesar dengan klien utama Arab Saudi, produk meliputi pesawat tempur hingga teknologi satelit militer.
  • Prancis (11%): Meningkatkan ekspor senjata ke Eropa dan India, dengan produk unggulan seperti jet tempur Rafale dan kapal perang.
  • Rusia (11%): Mengalami penurunan drastis dalam ekspor senjata, tetapi masih memiliki pasar setia seperti India, China, dan Kazakhstan.

Jakarta, FORTUNE – Negara pengekspor senjata terbesar di dunia memainkan peran penting dalam peta kekuatan militer dan politik global. Berdasarkan data terbaru dari Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) periode 2020–2024, ada sepuluh negara yang menguasai pasar ekspor senjata global. 

Masing-masing negara tersebut menjadi pemain kunci dalam suplai alat utama sistem persenjataan (alutsista) di tengah meningkatnya konflik dan tensi geopolitik. Industri pertahanan di negara-negara ini menunjukkan kematangan teknologi, kekuatan produksi, serta jaringan aliansi yang luas. 

Tak heran, dominasi mereka dalam ekspor senjata turut membentuk arah dan dinamika keamanan internasional. Berikut adalah sepuluh negara pengekspor senjata terbesar di dunia dan bagaimana peran mereka membentuk tatanan keamanan global.

1. Amerika Serikat (43% pangsa ekspor global)

Amerika Serikat (AS) menempati posisi teratas sebagai negara pengekspor senjata terbesar dunia, dengan pangsa ekspor sebesar 43 persen dari total pasar global. Angka ini menunjukkan peningkatan 21 persen dibandingkan periode 2015-2019.

Sebagai negara adidaya, AS telah mengekspor senjata ke 107 negara, mayoritas meliputi kawasan Eropa (35%) dan Timur Tengah (33%). Arab Saudi tetap menjadi klien utama dengan kontribusi 12 persen terhadap total ekspor.

Produk ekspor AS mencakup pesawat tempur, sistem rudal jarak jauh, kapal perang, hingga teknologi satelit militer. Senjata ini kerap dipilih karena kualitas, keandalan, dan kompatibilitas dengan standar NATO.

2. Prancis (11%)

Prancis menempati posisi kedua dengan 11 persen pangsa ekspor global, menyalip Rusia untuk pertama kalinya. Ekspor senjata Prancis meningkat tajam terutama ke negara-negara Eropa seperti Yunani, Kroasia, dan Ukraina, yang tumbuh hingga 187 persen.

Meski begitu, India tetap menjadi klien terbesar Prancis, menyerap 28 persen dari total ekspor negara tersebut. Produk yang paling banyak diekspor meliputi jet tempur Rafale, kapal perang, dan sistem rudal jarak menengah.

3. Rusia (11%)

Rusia mengalami penurunan drastis dalam ekspor senjata, turun sebesar 64 persen pada periode 2020–2024 dibandingkan periode sebelumnya. Faktor utama turunnya angka ini disebabkan oleh perang di Ukraina, sanksi internasional, dan meningkatnya fokus pada kebutuhan dalam negeri.

Meski menurun, Rusia tetap memiliki pasar setia seperti India, China, dan Kazakhstan, yang menyerap sekitar dua pertiga dari seluruh ekspor senjata negara ini. Ekspor Rusia masih mencakup tank, sistem pertahanan udara, dan helikopter serbu.

4. China (5,9%)

Sebagai negara pengekspor senjata terbesar, China mempertahankan posisinya di peringkat keempat dengan 5,9 persen pangsa ekspor global. Walau terus memperkuat sektor pertahanannya, China tetap menghadapi hambatan berupa kekhawatiran politik dan teknologi dari calon pembeli potensial.

Untuk saat ini, China lebih fokus pada kawasan Asia, Timur Tengah, dan Afrika, termasuk negara-negara seperti Pakistan, Bangladesh, dan Myanmar. Produk unggulan mencakup drone tempur, rudal balistik jarak menengah, dan kendaraan tempur ringan.

5. Jerman (4,1%)

Jerman menjadi pemasok utama senjata untuk negara-negara NATO dan Eropa Timur. Produk ekspor utamanya meliputi kapal selam, tank Leopard, dan sistem artileri.

Ekspor Jerman ke negara-negara Eropa naik karena meningkatnya kekhawatiran terhadap potensi konflik di kawasan tersebut, terutama pasca-invasi Rusia ke Ukraina.

6. Italia (3,8%)

Italia juga terus meningkatkan peran dalam pasar senjata global yang mengekspor ke Mesir, Qatar, dan Uni Emirat Arab. Produk senjata dari Italia meliputi kapal perang, helikopter militer, dan sistem pertahanan udara.

Italia juga aktif dalam kerja sama aliansi militer, seperti Eurofighter Typhoon yang dikembangkan bersama Jerman, Inggris, dan Spanyol.

7. Inggris (3,2%)

Untuk senjata utama dengan teknologi tinggi seperti jet tempur Typhoon, sistem radar, dan rudal jarak jauh, Inggris tetap menjadi eksportir terbesar. Ekspor senjata ini turut memperkuat hubungan pertahanannya dengan negara-negara Asia, termasuk Jepang dan Indonesia.

Kolaborasi strategis dalam pengembangan teknologi militer serta partisipasi dalam operasi keamanan internasional menjadi kekuatan utama Inggris dalam mempertahankan posisi ini.

8. Korea Selatan (2,4%)

Korea Selatan menunjukkan peningkatan signifikan dalam ekspor senjata, khususnya ke negara-negara seperti Polandia, Australia, dan negara-negara ASEAN. Produk seperti howitzer K9, kapal perang, dan kendaraan tempur infanteri menjadi andalan ekspor.

Pemerintah Korsel secara agresif mempromosikan industri pertahanannya. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya ketegangan di Semenanjung Korea dan permintaan modernisasi militer di Eropa Timur.

9. Spanyol (2,2%)

Industri pertahanan Spanyol tumbuh cepat dengan dukungan dari proyek bersama Eropa. Negara ini mengekspor pesawat militer, kapal fregat, dan senjata ringan ke berbagai negara di Eropa dan Timur Tengah.

Keterlibatan dalam proyek seperti Eurofighter dan kapal perang kelas F-110 juga membantu meningkatkan posisi Spanyol di pasar ekspor.

10. Israel (2,1%)

Dengan teknologi militer canggih seperti sistem pertahanan udara Iron Dome, drone, dan sistem intelijen siber, Israel masuk dalam jajaran negara pengekspor senjata terbesar di dunia. Negara ini mengekspor senjata ke lebih dari 50 negara, dengan klien utama termasuk India, Jerman, dan Amerika Serikat.

Selain itu, Israel juga menjadi pionir dalam teknologi militer berbasis kecerdasan buatan (AI) dan sistem pertahanan taktis berlapis.


Faktor pendorong dominasi ekspor senjata

Terdapat sejumlah faktor utama yang membuat negara-negara ini mendominasi pasar ekspor senjata global, antara lain:

  • Kemampuan teknologi dan kapasitas produksi yang unggul.

  • Kemitraan strategis dan aliansi militer, seperti NATO.

  • Konflik dan ketegangan regional yang meningkatkan permintaan senjata.

  • Stabilitas politik dan reputasi sebagai penyedia senjata terpercaya di tingkat internasional.

Di kawasan Eropa, meningkatnya ketegangan dengan Rusia serta konflik di Ukraina mendorong negara-negara seperti Jerman, Prancis, dan Polandia untuk memperbesar anggaran pertahanan. Hal ini turut mendongkrak permintaan senjata dari negara-negara anggota NATO.

Sementara itu, di Asia, rivalitas antara China dan Amerika Serikat serta ketegangan di Laut China Selatan dan Semenanjung Korea memicu eskalasi kebutuhan alutsista. Negara-negara seperti Jepang, Taiwan, dan Filipina kini aktif memperkuat pertahanan dengan membeli sistem persenjataan dari negara pengekspor.

Itulah 10 negara pengekspor terbesar di dunia. Tidak hanya memegang kendali atas suplai alat utama sistem senjata (alutsista), negara-negara ini juga turut membentuk arah kebijakan keamanan dunia.

Semoga informasi ini bermanfaat!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda DS
EditorYunisda DS
Follow Us