Penjualan Q1-25 Emiten Susu Ultra Turun, Laba Melemah Hampir 10%

Jakarta, FORTUNE - Emiten produsen susu Ultra, PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company (ULTJ), mencatatkan penurunan kinerja pada 3 bulan pertama 2025.
Dilansir dari laporan keuangan kuartal I 2025, laba Ultrajaya mencapai Rp364,68 miliar. Angka itu terkoreksi 9,97 persen (YoY) dari kuartal I 2024, yakni Rp405,09 miliar.
Salah satu penyebabnya adalah pelemahan penjualan perseroan sebesar 0,59 persen (YoY) dari Rp2,29 triliun menjadi Rp2,28 triliun pada periode 3 bulan pertama 2025.
Jika ditelaah, penjualan domestik ULTJ khusus kategori minuman menurun tipis dari Rp2,52 triliun menjadi Rp2,51 triliun. Begitu pula dengan penjualan kategori makanan yang tergerus 20,47 persen (YoY) dari Rp19,98 miliar menjadi Rp15,89 miliar.
Untuk pasar ekspor, penjualan segmen minuman pun menurun dari Rp3,77 miliar menjadi Rp2,7 miliar. Di lain sisi, penjualan makanan ke pasar ekspor bertumbuh dari Rp1,05 miliar menjadi Rp1,65 miliar.
Bersamaan dengan pelemahan kinerja itu, ULTJ pun mengontrol biaya atau beban. Hasilnya, beban pokok penjualan perseroan turun dari Rp1,52 triliun menjadi Rp1,49 triliun. Itu membuat laba bruto ULTJ naik dari Rp776,81 miliar menjadi Rp792,67 miliar.
Bagaimana dengan kondisi neraca ULTJ pada kuartal I 2025? Aset perseroan mencapai Rp8,64 triliun, bertumbuh dari Rp8,46 triliun pada akhir Desember 2024. Ekuitas perseroan juga meningkat dari Rp7,42 triliun menjadi Rp7,79 triliun.
Namun demikian, liabilitas perseroan turun menjadi Rp844 miliar dari sebelumnya Rp1,03 triliun.
Saham ULTJ diperdagangkan di harga Rp1.385 pada akhir perdagangan Selasa (29/4), stagnan dari penutupan hari sebelumnya (28/4). Kemarin, ULTJ melemah 1,42 persen.
Dikutip dari IDX Mobile, saham ULTJ telah menguat 2,21 persen selama seminggu terakhir. Tapi, dalam sebulan belakangan, harganya tercatat melemah 1,07 persen.