Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Naik Tipis 3,9%, Bank Mandiri Bukukan Laba Rp13,2 Triliun

Gedung Bank Mandiri/ Dok Bank Mandiri
Intinya sih...
  • Laba bersih Bank Mandiri naik tipis 3,9% menjadi Rp13,2 triliun hingga Maret 2025
  • Kredit Bank Mandiri naik 16,5%, mencapai Rp1.672 triliun, dengan pertumbuhan di segmen wholesale dan retail
  • DPK Bank Mandiri naik 11,2% menjadi Rp1.748 triliun, didorong oleh peningkatan dana murah dan strategi digitalisasi

Jakarta, FORTUNE - Laba bersih PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri) naik tipis 3,9 persen (yoy) menjadi Rp13,2 triliun hingga Maret 2025.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, meski naik tipis, capaian ini menunjukkan efektivitas strategi transformasi digital dan efisiensi operasional. Pada sisi rasio profitabilitas, Return on Equity (ROE) Bank Mandiri juga mampu terjaga solid di level 20,8 persen secara bank only.

"Dengan fokus pada peningkatan dana murah berbasis transaksi serta pembiayaan ke sektor-sektor unggulan, kami optimistis dapat menjaga efisiensi biaya dana dan mendukung ekspansi bisnis secara sehat dan berkesinambungan," kata Darmawan dalam Paparan Kinerja Kuartal I 2025 di Jakarta, Selasa (29/4).

Kredit BMRI naik 16,5%

Kopra by Mandiri menghadirkan dashboard terintegrasi yang telah merevolusi pengelolaan keuangan tradisional. (Dok. Bank Mandiri)
Kopra by Mandiri menghadirkan dashboard terintegrasi yang telah merevolusi pengelolaan keuangan tradisional. (Dok. Bank Mandiri)

Sampai dengan Maret 2025, kredit konsolidasi bank dengan kode saham BMRI ini tercatat sebesar Rp1.672 triliun atau tumbuh 16,5 persen (yoy) didorong oleh pertumbuhan positif baik di segmen wholesale maupun retail. Selain menjadi pendorong utama kinerja kredit, segmen wholesale juga menjadi bahan baku pertumbuhan segmen retail melalui ekosistemnya.

Darmawan menuturkan, pertumbuhan kredit Bank Mandiri tersebar merata di seluruh Indonesia, menunjukkan efektivitas dari strategi ekspansi yang inklusif. "Kami berkomitmen untuk menjaga kinerja tetap sehat, memperluas kolaborasi dengan berbagai pihak, dan mengoptimalkan ekspansi bisnis di seluruh wilayah,” ujar Darmawan.

Dalam penyaluran kredit, Bank Mandiri fokus membidik sektor-sektor prospektif dan resilien seperti konstruksi dan infrastruktur, energi, makanan dan minuman, serta sektor padat karya lainnya.

Adapun, kredit corporate tumbuh sebesar 20 persen (yoy) atau  bertambah Rp 102 triliun menjadi Rp608 triliun. Selain itu,  kredit commercial tumbuh baik  sepanjang kuartal I 2025 mencapai 21,4 persen (yoy) atau sebesar Rp296 triliun.

Di sisi lain, kredit kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara tahunan naik sebesar Rp11 triliun menjadi Rp136 triliun pada tiga bulan pertama 2025, realisasi ini mempertegas komitmen Bank Mandiri dalam memperkuat ekonomi berbasis kerakyatan.

Kinerja yang baik tersebut, juga diikuti oleh pertumbuhan yang berkualitas. Hal ini tercermin dari rasio kredit bermasalah atau Non-Performing Loan (NPL) secara bank only dapat dijaga di level 1,01 persen pada Maret 2025.

Hal ini juga berdampak pada  perbaikan dari sisi biaya kredit atau Cost of Credit (CoC) yang membaik ke level 0,71 persen per Maret 2025, dari periode tahun sebelumnya 0,99 persen. "Kami terus memperkuat penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan kredit, sekaligus mengoptimalkan pertumbuhan bisnis," kata Darmawan.

Selanjutnya, penguatan manajemen risiko juga merupakan bagian penting dari strategi ekspansi, tercatat NPL coverage ratio Bank Mandiri secara bank only terjaga di level 299 persen, mencerminkan ketahanan finansial yang kuat dalam mengantisipasi risiko kredit.

DPK Bank Mandiri naik 11,2%

Ilustrasi ketersediaan uang tunai Bank Mandiri/Dok Bank Mandiri

Di sisi lain, Bank Mandiri juga mencatatkan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang solid. Hingga akhir Maret 2025, total DPK secara konsolidasi tercatat Rp1.748 triliun, meningkat 11,2 persen (yoy). Pertumbuhan DPK didorong oleh peningkatan dana murah mencapai 8,89 persen (yoy) dengan komposisi dana murah secara bank only mencapai 77,1 persen.

Optimalisasi platform digital Livin’ dan Kopra mempercepat pertumbuhan CASA, memperkuat pondasi pendanaan berbasis dana murah yang efisien dan berkelanjutan. “Kami memanfaatkan digitalisasi untuk mengoptimalkan akuisisi dana murah dan meningkatkan efisiensi biaya dana,” ujar Darmawan.

Untuk menjaga likuiditas dan memperkuat struktur pendanaan, bank berkode emiten BMRI ini, pada Maret 2025 lalu telah menerbitkan Global Bond senilai USD 800 juta dan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan Tahap II senilai Rp5 triliun. Penerbitan ini menjadi bagian dari strategi diversifikasi pendanaan perseroan, sekaligus mencerminkan kepercayaan kuat investor terhadap kinerja dan prospek jangka panjang Bank Mandiri.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us