Pertamina NRE Catat Kenaikan Produksi Listrik 19% pada Triwulan III

- Pertamina NRE melampaui target produksi listrik Triwulan III 2025 sebesar 19,2 persen, mencapai 6.524.753 MWh.
- Kapasitas terpasang Pertamina NRE meningkat signifikan menjadi 3.083 MW, didukung oleh proyek baru dan kinerja optimal afiliasi perseroan.
- Operasional yang positif tercermin dari EAF pembangkit listrik mencapai 98,28 persen dan pendapatan US$325,4 juta, melebihi target.
Jakarta, FORTUNE – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) mengklaim mencapai target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP) triwulan III 2025. Hingga September 2025, total produksi listrik konsolidasi mencapai 6.524.753 Megawatt hour (MWh), atau meningkat 19,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Rizki Vistiari, Pjs. Corporate Secretary Pertamina NRE mengatatakan bahwa peningkatan itu salah satunya terdorong oleh kinerja optimal afiliasi perseroan yakni PT Jawa Satu Power (JSP), yang membukukan produksi sebesar 2.690.693 MWh atau 48 persen di atas target.
"Produksi listrik dari PGE juga memberikan kontribusi besar dengan produksi 3.745.357 MWh atau melampaui 5 persen dari target. Sementara itu, Pertamina Power Indonesia (PPI) mencatat produksi 88.703 MWh, mendekati target 90.166 MWh," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (31/10).
Sejalan dengan itu, kapasitas terpasang Pertamina NRE secara kumulatif mencapai 3.083 Megawatt (MW), naik signifikan dibandingkan periode sebelumnya. Kenaikan tersebut dikontribusikan oleh afiliasi perseroang yakni CREC, yang telah mengoperasikan PLTS baseload berkapasitas 197 MW dan battery energy storage system (BESS) berkapasitas 320 MWh pada September.
Dengan tambahan tersebut, total kapasitas terpasang CREC hingga triwulan III mencapai 526 MW. Kenaikan ini turut didukung oleh sejumlah proyek baru, termasuk Palawan’s Project, yang berkontribusi terhadap penguatan portofolio energi bersih Pertamina NRE.
Dari sisi operasional, equivalent availability factor (EAF) pembangkit listrik Pertamina NRE pada triwulan III mencapai 98,28 persen, naik 7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Capaian ini mencerminkan keandalan operasional yang tinggi.
Sementara itu, equivalent forced outage rate (EFOR) tercatat nihil hingga akhir triwulan III, menandakan tidak adanya gangguan atau penghentian operasi yang tidak terencana.
Dengan operasional yang meningkat, Pertamina NRE mencatatkan pendapatann sebesar US$325,4 juta. Kemudian EBITDA mencapai US$215,6 juta, dan laba bersih yang dikantongi tembus US$85,13 juta.
"Realisasi pendapatan lebih tinggi 2 persen dari target, sedangkan EBITDA dan laba bersih lebih tinggi 2 persen dan 1 persen dari target," katanya.


















