Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Pindad akan Buat Mobil Listrik Murah, Harga Dibidik Rp50 Jutaan

potret kendaraan listrik roda dua dan roda tiga PT Pindad (Persero)
potret kendaraan listrik roda dua dan roda tiga PT Pindad (Persero) (pindad.com)
Intinya sih...
  • Pindad bekerja sama dengan InKUD mengembangkan mobil listrik murah untuk pedesaan.
  • Harga mobil rakyat dibidik sekitar Rp50 juta, namun belum ditetapkan secara final.
  • Skema koperasi disiapkan untuk distribusi, cicilan, dan layanan purnajual.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE — PT Pindad (Persero) bersiap memperluas portofolio bisnisnya ke segmen kendaraan niaga pedesaan dengan mengembangkan mobil listrik berbiaya terjangkau.

Proyek yang dijuluki sebagai “mobil rakyat” ini ditujukan untuk memenuhi kebutuhan transportasi produktif masyarakat desa, dengan kisaran harga awal dibidik sekitar Rp50 juta per unit.

Inisiatif tersebut dijalankan melalui kerja sama dengan Induk Koperasi Unit Desa (InKUD) yang akan berperan sebagai mitra distribusi sekaligus fasilitator pembiayaan.

Kendaraan ini dirancang sebagai alat angkut hasil produksi desa, bukan kendaraan penumpang, dan diproyeksikan mengisi ceruk pasar yang selama ini sulit dijangkau kendaraan niaga konvensional karena faktor harga.

Dirancang sebagai kendaraan kerja pedesaan

Direktur Utama InKUD, Portasius Nggedi, menegaskan bahwa mobil rakyat yang dikembangkan bersama Pindad tidak ditujukan untuk kebutuhan gaya hidup. Bentuk dan fungsinya difokuskan pada aktivitas ekonomi desa, seperti mengangkut hasil pertanian dan logistik lokal.

“Mobil rakyat ini bukan mobil keluarga, tetapi seperti pikap. Ini untuk kebutuhan-kebutuhan di tingkat desa, supaya produksi di desa ada transportasinya,” ujar Portasius dalam kesempatan CIAAF 2025 yang digelar di ICE BSD, Tangerang, Jumat (12/12).

Pernyataan tersebut menjelaskan bahwa desain kendaraan akan mengacu pada konsep kendaraan niaga ringan.

Secara tampilan, mobil ini diperkirakan memiliki kemiripan dengan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes), kendaraan pedesaan yang sebelumnya telah diperkenalkan pemerintah untuk mendukung distribusi hasil tani.

Kisaran harga masih bersifat estimasi awal

Terkait harga, InKUD menyebut angka Rp50 juta masih berupa perkiraan awal dan belum menjadi harga final. Portasius menjelaskan bahwa besaran harga akan sangat bergantung pada struktur biaya produksi, termasuk skema penyediaan baterai kendaraan listrik.

“Harga kendaraannya itu Rp50 juta. Nah tentunya akan dihitung lagi ya,” ujar Portasius.

Ia juga menambahkan bahwa belum ada kepastian apakah kendaraan akan dijual termasuk baterai atau menggunakan skema terpisah. Hal ini menjadi pertimbangan utama mengingat baterai merupakan komponen termahal dalam kendaraan listrik.

“Ini kan kendaraan EV nanti. Yang mahal itu baterainya, jadi masih akan dihitung lagi. Di situ peran koperasi masuk, bisa memfasilitasi mereka (masyarakat pedesaan). Mereka juga bisa mencicil mobil-mobilnya,” katanya.

Portasius menjelaskan bahwa perhitungan harga akhir masih menunggu keputusan terkait model bisnis dan komponen produksi, termasuk kemungkinan dukungan pembiayaan dari koperasi.

Skema koperasi jadi kunci distribusi dan pembiayaan

Peran InKUD menjadi elemen penting dalam rencana pemasaran mobil listrik murah ini.

Dengan basis anggota yang diklaim mencapai lebih dari 13 juta orang di seluruh Indonesia, koperasi diproyeksikan menjadi jalur distribusi utama sekaligus penyedia fasilitas kredit bagi masyarakat pedesaan.

Portasius menyampaikan bahwa pada tahap awal, InKUD menargetkan penyerapan hingga satu juta unit mobil rakyat dari total anggota koperasi yang ada. Skema cicilan melalui koperasi diharapkan dapat mengatasi kendala daya beli petani dan pelaku usaha desa.

Selain pembiayaan, jaringan koperasi juga disiapkan untuk mendukung layanan purnajual. InKUD menyebutkan bahwa kantor koperasi di tingkat provinsi, kabupaten, hingga kecamatan akan dimanfaatkan sebagai basis pelatihan, bengkel, dan layanan pendukung lainnya.

“Di provinsi kami punya kantor pelatihan. Kabupaten dan kecamatan kami punya KUD, kami sediakan lahan untuk bengkel dan lainnya,” jelas Portasius.

Kendaraan listrik untuk efisiensi operasional

Mobil rakyat yang akan diproduksi Pindad ini dipastikan menggunakan teknologi listrik murni.

Pemilihan teknologi tersebut bertujuan menekan biaya operasional harian pengguna, terutama di sektor pertanian dan distribusi desa yang sensitif terhadap biaya bahan bakar.

Meski demikian, tantangan harga baterai masih menjadi variabel utama dalam menentukan harga jual akhir. Untuk menekan biaya produksi, InKUD dan Pindad juga membuka peluang kerja sama dengan mitra teknologi, termasuk menjajaki produsen luar negeri.

Kehadiran InKUD dalam ajang CIAAF 2025 di ICE BSD, Tangerang, disebut sebagai bagian dari upaya mencari solusi manufaktur yang lebih efisien dan kompetitif.

Menyasar ceruk kendaraan niaga pedesaan

Rencana Pindad dan InKUD ini menyasar segmen kendaraan niaga pedesaan yang selama ini relatif kurang dilayani oleh produsen otomotif arus utama.

Kendaraan tersebut diharapkan dapat mendukung mobilitas hasil produksi desa, seperti hasil pertanian dan komoditas lokal, dengan biaya kepemilikan yang lebih terjangkau.

Hingga saat ini, belum ada informasi resmi mengenai jadwal produksi massal maupun peluncuran komersial mobil listrik murah tersebut.

Namun, Pindad dan InKUD menegaskan bahwa proyek ini masih dalam tahap penghitungan dan pematangan konsep, termasuk dari sisi harga, spesifikasi, dan skema distribusi.

FAQ seputar mobil listrik Pindad

Pindad singkatan dari apa?

Pindad adalah singkatan dari Perindustrian Angkatan Darat.

Berapa kisaran harga mobil listrik buatan Pindad?

Harga awal dibidik sekitar Rp50 juta, namun masih bersifat estimasi.

Siapa target utama pengguna mobil rakyat ini?

Target utamanya adalah masyarakat pedesaan untuk kebutuhan angkut dan produksi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yunisda Dwi Saputri
EditorYunisda Dwi Saputri
Follow Us

Latest in Business

See More

Danantara Beli Hotel dan Lahan untuk Kembangkan Kampung Haji di Makkah

18 Des 2025, 13:59 WIBBusiness