Jakarta, FORTUNE – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) akan menjadikan Indonesia sebagai hub ekspor bagi semua produk-produk Toyota. Upaya ini dilakukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan dan Indonesia di pasar global.
“Ekosistem hub ekspor yang ingin dibangun TMMIN di Indonesia meliputi infrastruktur, baik fisik maupun kebijakan. Selain itu, industri pendukung, sumber daya manusia, serta berbagai fasilitas seperti pelabuhan, akses jalan, maupun pembangkit listrik, juga jadi perhatian kami,” ujar Direktur Administrasi, Korporasi, dan Hubungan Eksternal PT TMMIN, Bob Azam kepada Fortune Indonesia, Rabu (16/2).
Bob mengatakan, selama ini pangsa pasar TMMIN sudah menembus lebih dari 80 negara, yang mencakup pasar kawasan Asia, Asia Timur, Amerika Tengah, maupun Amerika Selatan.
Salah satu pasar baru tujuan ekspor adalah Australia. Menurutnya, untuk menembus pasar Australia tidaklah mudah, karena aturan spesifikasi bahan bakar, emisi, dan keamanan yang ketat.
Data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat, Toyota menyumbangkan hampir 40 persen total akumulatif industri manufaktur Indonesia. Pada tahun 2021, industri otomotif nasional memiliki nilai peningkatan output sektor otomotif (forward linkage) sebesar Rp35 triliun dan peningkatan permintaan input di sektor industri (backward linkage) sebesar Rp43 triliun.
Sementara, Toyota memiliki forward linkage senilai Rp19,7 triliun dengan backward linkage senilai Rp16,1 triliun.