Rugi Bersih GoTo Menyusut 67,13% di Q1-2025, Ini Katalisnya!

Jakarta, FORTUNE - Kerugian bersih PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berkurang 67,13 persen (YoY) pada kuartal I 2025. Apa katalisnya?
Dikutip dari laporan keuangan terbaru GOTO, rugi bersih perseroan menyusut dari Rp861,91 miliar pada kuartal I 2024 menjadi Rp283,33 miliar.
Hal itu beriringan dengan positifnya EBITDA yang disesuaikan grup GOTO pada periode tersebut, yakni sebesar Rp393 miliar. Itu berbalik dari EBITDA yang disesuaikan pada kuartal I 2024, yakni minus Rp146 miliar.
Motor penggerak pemulihan kinerja itu adalah perbaikan dari sisi pendapatan dan peningkatan efisiensi biaya. Pendapatan bersih perseroan bertumbuh 4 persen (YoY) dari Rp4,08 triliun menjadi Rp4,23 triliun. Sejalan dengan itu, jumlah biaya dan beban GOTO menurun 11,95 persen (YoY) dari Rp5,02 triliun menjadi Rp4,42 triliun.
"Kami terus mengoptimalkan basis pelanggan untuk mencakup segmen pengguna premium yang memiliki daya beli tinggi dengan tingkat keterlibatan yang tetap tangguh sehingga memberikan stabilitas lebih kuat bagi bisnis kami," jelas Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, dikutip Rabu (30/4).
Berdasarkan segmen bisnis, unit bisnis financial technology GOTO membukukan pendapatan bersih sekitar Rp1,21 triliun pada kuartal I 2025; melonjak 90 persen (YoY) dari Rp636 miliar. EBITDA yang disesuaikannya pun berbalik dari minus Rp248 miliar menjadi positif Rp47 miliar.
Direktur Keuangan Grup GoTo, Simon Ho menjelaskan, bisnis pinjaman perseroan terus menjadi katalis pertumbuhan. Itu terefleksi pada portofolio pinjaman konsumen yang melejit 108 persen (YoY).
Untuk segmen on-demand services, pendapatan bersihnya berjumlah Rp3,01 triliun atau naik 33 persen (YoY) dari Rp2,23 triliun. Bagaimana dengan EBITDA yang disesuaikannya? Meningkat 89 persen (YoY) dari Rp166 miliar menjadi Rp314 miliar.
"Kami mencatatkan perbaikan margin tiga kuartal berturut-turut [untuk on-demand services] dan GTV meningkat 17 persen dibandingkan kuartal I 2024," kata Simon.