Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Menteri BUMN, Erick Thohir. (Wulandari/ShutterStock)

Jakarta, FORTUNE - Menteri BUMN, Erick Thohir, menyambut positif kerja sama PT Pertamina (Persero) dengan ExxonMobil Indonesia. Kerja sama ini untuk mengantisipasi transisi energi menuju netralitas karbon.

“Ini adalah langkah nyata dan kolaboratif untuk menjawab tantangan transisi energi yang sudah memasuki fase akselerasi dekarbonisasi menuju net-zero. Ini tidak bisa dilakukan sendiri, perlu dukungan dan kerja sama dengan berbagai pihak,” ujarnya dalam keterangan resmi pekan lalu.

Potensi ini, antara lain pengembangan riset dan teknologi migas di sektor hulu dan hilir, termasuk melakukan kajian dalam pengembangan dan penerapan teknologi rendah karbon. Selain itu, kerja sama lainnya adalah peningkatan nilai perusahaan dalam berbagai mata rantai bisnis hilir migas dan pengembangan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

Bentuk kerja sama antara Pertamina dan ExxonMobil

Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini dilakukan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, dan President ExxonMobil Indonesia, Irtiza H. Sayyed, di Houston, Amerika Serikat (17/9). Kesepakatan ini merupakan dukungan pada afiliasi bisnis untuk melakukan sinergi dan kolaborasi mutualisme. Beberapa potensi kerja sama berskala global pun sudah teridentifikasi dapat terjadi secara tahun jamak (multiyears).

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati, mengatakan kerja sama ini juga akan dikembangkan pada kolaborasi penanganan isu global terkait penyelamatan lingkungan melalui studi bersama dan peluang bisnis dalam teknologi rendah karbon. Hal ini sejalan dengan aspirasi global Pertamina pada aspek Environment, Social and Governance (ESG).

“Saat ini kolaborasi CCUS sedang dalam pembahasan lebih lanjut dan diharapkan dapat merepresentasikan kolaborasi G to G untuk tujuan yang lebih besar dan saling menguntungkan,” ujar Nicke.

Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS)

Editorial Team