Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Strategi Kesuksesan Peningkatan Dana Murah dari Dirut BRI Heri Gunardi

f135690f-3e93-44f9-ad0c-38f3ed7996c9 (1).jpeg
Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam paparannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta (21/08). (Dok. BRI)
Intinya sih...
  • BRI fokus pada penguatan dana murah (CASA) untuk pertumbuhan yang lebih sehat.
  • Optimalisasi kanal digital, BRImo dan QRIS menopang akselerasi pertumbuhan dana murah.
  • Penurunan suku bunga BI juga turut menekan biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan ekspansi kredit.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, Fortune – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus memperkuat fundamental bisnis dengan menekankan strategi pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. 

Fokus pada penguatan dana murah (Current Account Savings Account/CASA) menjadi kunci dalam menciptakan ruang pertumbuhan yang lebih sehat bagi profitabilitas perusahaan secara jangka panjang.

Dalam paparannya pada Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta (21/08), Direktur Utama BRI Hery Gunardi menjelaskan bahwa saat ini perseroan secara terukur mendorong peningkatan dana giro dan tabungan untuk menjaga efisiensi biaya dana.

Strategi tersebut pun tecermin dari makin meningkatnya komposisi dana murah (CASA). Tercatat, hingga akhir Juni 2025, total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI tumbuh 6,7 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp1.482,12 triliun. Dari jumlah tersebut, porsi CASA mencapai 65,5 persen atau tumbuh double digit sebesar 10,6 persen yoy.

“Komposisi ini menunjukkan strategi BRI yang konsisten dalam mendorong penghimpunan dana murah melalui optimalisasi alat transaksi atau transaction banking. Dengan CASA yang semakin dominan, biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BRI dapat ditekan sehingga mendukung profitabilitas jangka panjang yang lebih baik,” ucap Hery.

Optimalisasi kanal digital juga menopang akselerasi pertumbuhan

Ilustrasi Digital Banking.
Ilustrasi Digital Banking. (ShutterStock/PopTika)

Hery juga menyebut, akselerasi pertumbuhan dana murah yang positif tersebut pun turut ditopang optimalisasi kanal digital yang terus mencatat kinerja impresif. Di mana, per Triwulan II 2025, BRImo sebagai super app andalan BRI mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik dari sisi jumlah pengguna maupun volume transaksi. 

Jumlah pengguna BRImo pun meningkat 21,2 persen secara tahunan yoy menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5 persen yoy menjadi Rp3.231,7 triliun.

Kemudian, dari sisi merchant, transaksi bisnis melalui BRI meningkat pesat dengan volume penjualan merchant naik 27,2 persen yoy menjadi Rp105,5 triliun. Jumlah transaksi juga melonjak 50,2 persen menjadi 308 juta transaksi.

Kinerja QRIS

Ilustrasi QRIS/Shutterstoch Ahmad Saifulloh
Ilustrasi QRIS/Shutterstoch Ahmad Saifulloh

Tak hanya itu, kinerja QRIS BRI juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Volume transaksi meningkat 142,9 persen yoy menjadi Rp37,2 triliun, dengan jumlah transaksi yang naik 162,5 persen menjadi 313,7 miliar transaksi.

“Capaian ini menegaskan bahwa transformasi digital BRI tidak hanya memperkuat basis dana murah, tetapi juga memperluas ekosistem pembayaran digital yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia,” jelasnya.

Di sisi lain, upaya BRI dalam menekan biaya dana tersebut juga mendapat dukungan dari kondisi makro. Sebagaimana diketahui, sejak Januari 2025, Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate sebesar 100 basis poin, dengan suku bunga acuan berada di level 5 persen pada Agustus 2025, yang diikuti penurunan suku bunga antarbank menjadi 4,68 persen per 20 Agustus 2025. 

“Penurunan suku bunga juga turut menekan biaya dana perbankan, mendukung efisiensi dan membuka ruang untuk ekspansi kredit,” pungkas Hery. (WEB)

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ezri Tri Suro
EditorEzri Tri Suro
Follow Us