Strategi PPL dalam Memperkuat Bisnis Pelabuhan Berkelanjutan

Jakarta, FORTUNE - Pertamina Port and Logistics (PPL), anak perusahaan PT Pertamina International Shipping (PIS), terus mengembangkan bisnis pelabuhan berkelanjutan melalui berbagai inovasi ramah lingkungan. Berbagai langkah strategis dilakukan untuk meningkatkan efisiensi operasional serta mendukung keberlanjutan industri maritim.
Plt. Direktur Pertamina Port and Logistics, Albertus Anto Budi Santosa, menjelaskan bahwa PPL telah mengadopsi sistem pengelolaan sumber daya air seperti Rain Harvesting dan SWRO (Sea Water Reverse Osmosis) guna memaksimalkan pemanfaatan air.
Selain itu, perusahaan juga menerapkan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pengelolaan limbah serta memanfaatkan energi terbarukan melalui penggunaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Langkah ini bertujuan untuk mendukung efisiensi energi sekaligus mengurangi jejak karbon," ujarnya dalam keterangan pers, dikutip Selasa (12/3).
Dari segi keselamatan dan operasional, Albertus menambahkan bahwa PPL menggunakan alat angkat bersertifikasi standar migas serta memiliki sertifikasi High Risk untuk bekerja di K3S. Penggunaan teknologi digital juga diterapkan melalui Pertamina Shorebase Ultimate Technology (PESUT) dan Portal Realtime Integrated Data Enterprise (PRIDE) guna meningkatkan efisiensi, keselamatan, dan keamanan pelabuhan.
Meningkatkan tata kelola lingkungan dan energi
Dalam upaya meningkatkan tata kelola lingkungan dan energi, PPL memanfaatkan kendaraan listrik dan hybrid serta menerapkan sistem keamanan berbasis teknologi. Pemantauan operasional dilakukan secara ketat melalui 26 titik CCTV yang beroperasi selama 24 jam nonstop.
Sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan inovasi tersebut, PPL meraih penghargaan Green & Smart Port 2025 dari Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
"Penghargaan Green & Smart Port 2025 menjadi bukti nyata bahwa PPL berada di jalur yang tepat dalam mewujudkan pelabuhan yang lebih hijau dan cerdas. Kami akan terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan dalam rangka mencapai keberlanjutan dan target Net Zero Emission," ungkap Albertus.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan inovasi berkelanjutan untuk mengurangi dampak lingkungan dalam sektor logistik dan pelayaran.
"Ke depannya, kami akan meningkatkan inovasi dan kerja sama dengan berbagai pihak guna mendukung transformasi industri maritim yang lebih berkelanjutan," tutupnya.