BUSINESS

Cerita Silmy Karim Bawa Krakatau Steel Berevolusi Bisnis hingga Untung

Ia sukses membenahi bisnis KRAS dari ancaman gulung tikar.

Cerita Silmy Karim Bawa Krakatau Steel Berevolusi Bisnis hingga UntungDirektur Utama Krakatau Steel Silmy Karim
18 May 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE -  Perusahaan baja, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) membuka empat bulan pertama 2022 dengan lonjakan laba bersih sebesar 271,69 persen (YoY), dari Rp137,22 miliar tahun lalu menjadi Rp508,74 miliar. Pencapaian itu tak lepas dari peran sang nakhkoda; Silmy Karim.

Memegang kemudi sejak 2018, Silmy berperan penting menyelamatkan Krakatau Steel dari ancaman gulung tikar. Sosok Businessperson of The Year 2021 pilihan Fortune Indonesia itu sukses meracik ramuan yang mendorong KRAS kembali mencetak keuntungan.

“Tahun 2019 kami lakukan persiapan (untuk) memasak (menyiapkan strategi) sekaligus eksekusi, 2020 dihidangkan, mulai untung sekitar hampir Rp400 miliar,” cerita Silmy saat dalam sesi “How to Adopt Growth Mindset and Revolutionize Your Business” Fortune Indonesia Summit 2022, Rabu (18/5).

Keuntungan berlanjut pada 2021, dengan laba bersih mencapai Rp891,6 miliar; meroket 174 persen (YoY). Omzet pun melesat 70 persen menjadi Rp32 triliun. Bahkan hingga April 2022, ia menyebut, keuntungan perseroan telah menyentuh Rp508 miliar. Maka dari itu, pada 2022 ini, perseroan membidik target yang lebih tinggi.

Ia menambahkan, “Artinya kalau dikali tiga atau empat bulan, sudah di atas Rp1 triliun yang harus kami dapatkan. Kami dorong secara optimal.”

Resep Silmy dongkrak laba KRAS

Ilustrasi industri baja. Shutterstock/ABCDStock

Silmy menyiasati situasi genting KRAS dengan sejumlah strategi. Yang utama, pola pikir pemimpin dan timnya. Ibarat moral prajurit dalam perang, pola pikir memainkan peran kunci dalam bisnis.

“Kita harus bikin tim kita berdaya saing. Jadi jangan bosnya saja yang jagoan, (tapi) anak buahnya enggak,” katanya, lalu menambahkan, “Dan kita harus mendidik mereka menjadi petarung.”

Kedua, kepemimpinan yang kuat. Contohnya, ketika dia melakukan efisiensi pegawai, sebuah masa kelabu bagi perseroan dengan puluhan karyawan dan aset puluhan triliun. Meski pada akhirnya, keputusannya tak dapat memuaskan semua pihak.

“Harus ada sebuah keputusan, leadership yang kuat. Supaya ketika ambil keputusan tak goyah,” ujarnya, lalu melanjutkan, “Memang jadi pemimpin tidak mudah, apalagi dalam kondisi sulit.”

Ketiga, menjaga mentalitas petarung. Dengan demikian, pemimpin dan perusahaan dapat kembali bangkit secara kuat setelah mengalami kegagalan.

Tentang Fortune Indonesia Summit 2022

Fortune Indonesia Summit Sesi 3 (IDN Media/Herka Yanis)

Related Topics