Tupperware Terancam Bangkrut hingga Delisting di Bursa, Ini Sebabnya

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan produk konsumsi dan wadah kemasan plastik, Tupperware Brand Company terancam bangkrut hingga delisting dari bursa efek New York (New York Stock Exchange/NYSE). Hal ini disebabkan oleh menurunnya kinerja keuangan perusahaan dan keterlambatan merilis laporan keuangan.
Melansir Fortune.com, melalui siaran persnya perusahaan mengatakan memiliki keraguan besar mampu melanjutkan usahanya. Tupperware bahkan telah melibatkan penasihat keuangan untuk membantu menggalang dana dan memperbaiki struktur permodalan.
“Tupperware telah memulai perjalanan membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami,” kata Miguel Fernandez, Presiden dan CEO Tupperware Brand.
Tupperware, yang sahamnya ambles 68 persen tahun ini, juga menghadapi kemungkinan delisting karena keterlambatan penyampaian Laporan Tahunan Form 10-K untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 (Form 10-K) serta kendala kas yang disebabkan oleh tingginya beban bunga.
Perusahaan mengatakan, akan mengajukannya dalam 30 hari ke depan. "Namun, tidak ada jaminan formulir 10-K akan diajukan tepat waktu," kata manajemen.