Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Seorang petugas keamanan menonton siaran TV analog di Cinunuk, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (17/2/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.

Jakarta, FORTUNE - Laporan tahunan Nielsen menunjukkan belanja iklan sepanjang 2021 di Indonesia tumbuh 13 persen dari tahun sebelumnya. Total belanja iklan untuk televisi, kanal digital, media cetak dan radio mencapai Rp259 triliun.

Jika diperinci, televisi masih menjadi saluran iklan pilihan para jenama dengan porsi 78,2 persen, disusul kanal digital 15,9 persen, media cetak 5,5 persen, dan radio 0,4 persen.

“Televisi masih menjadi saluran iklan utama karena sifatnya yang dapat menjangkau audiens lebih banyak dalam waktu bersamaan. Peningkatan ini menandakan bahwa kepercayaan untuk beriklan di tengah pandemi masih tinggi,” kata Direktur Eksekutif Nielsen Indonesia, Hellen Katherina, pada keterangannya, Senin (14/3).

Sepanjang 2021, Nielsen bahkan menemukan pertumbuhan positif pada 9 dari 10 kategori yaitu aplikasi layanan daring, perawatan wajah, perawatan rambut, kopi dan teh, rokok kretek, bumbu masakan, susu dan turunannya, makanan instan.

Pertumbuhan tertinggi dicatat oleh kategori aplikasi layanan daring dengan belanja iklan Rp42,8 triliun atau naik 67 persen jika dibandingkan tahun sebelumnya.  

Namun, iklan pada kategori pemerintah dan organinasi partai mencatatkan penurunan sebesar 4 persen karena belum dimulainya periode pesta politik.

Perluas pemantauan ke media sosial

Nielsen memperlebar tipe dan jumlah media digital yang dimonitor di layanan Nielsen Digital Ad Intel. Sejak Januari 2022, Nielsen mulai memonitor biaya iklan di media sosial yaitu Facebook, Twitter, dan Instagram.

Nielsen Digital Ad Intel merupakan layanan pengukuran belanja iklan yang sebelumnya telah membantu pemasar memantau belanja iklan di 200 situs teratas di Indonesia, termasuk di dalamnya 27 kanal Youtube dengan trafik yang tinggi.

“Tidak berhenti disitu, Nielsen juga akan segera menjangkau Google Engine Ads, Snapchat, bahkan TikTok. Dengan memperluas cakupan, kami yakin Nielsen bisa memberikan sejauh apa tolak ukur efektivitas iklan digital yang lebih komprehensif dan sesuai dengan kondisi pasar sebenarnya,” kata Hellen.

Belanja iklan di media sosial

Editorial Team

Tonton lebih seru di