Jakarta, FORTUNE - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan harga properti residensial akan naik tipis pada triwulan I-2022. Hal tersebut tecermin dari Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) yang tumbuh 1,29 persen setahun (yoy), sedikit melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan I-2021 yang sebesar 1,35 persen.
Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, mengatakan kenaikan harga properti residensial awal tahun ini diperkirakan terjadi pada seluruh jenis rumah: tipe kecil 1,74 persen, tipe menengah 1,35 persen, dan tipe besar 0,77 persen (yoy).
"Prakiraan perlambatan harga rumah residensial primer ditengarai oleh masih berlanjutnya program diskon PPN DTP yang diberikan oleh pemerintah hingga September 2022," kata Erwin melalui keterangan resmi di Jakarta, Rabu (16/2).
Secara spasial, perlambatan pertumbuhan terjadi di sejumlah kota yang disurvei, terutama di Manado yang tumbuh 5,51 persen pada triwulan I-2022. Padahal, tahun lalu kota tersebut mampu tumbuh 7,34 persen. Setelah itu di kota Pontianak diperkirakan hanya tumbuh 2,43 persen (yoy), padahal tahun lalu 3,85 persen.