Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Intip Realisasi KUR BRI & Bank Mandiri, Siapa Tertinggi?

UMKM Batik/ Shuterstock/Andri Wahyudi
Intinya sih...
  • Bank Mandiri salurkan KUR Rp 12,83 triliun
  • Penyaluran didominasi sektor produksi dan pertanian
  • BRI salurkan KUR Rp42,23 triliun

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah perbankan nasional telah mencatatkan realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada tiga bulan pertama 2025. Seperti diketahui, Pemerintah telah menetapkan target penyaluran KUR maksimal sampai dengan Rp300 triliun dengan mempertimbangkan kecukupan anggaran subsidi bunga/ subsidi marjin KUR Tahun Anggaran 2025.

Bank-bank plat merah seperti Bank Mandiri dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) tercatat memiliki segmentasi debitur masing-masing sesuai dengan wilayah jumlah debiturnya. Lantas seperti apa realisasinya? Berikut ulasannya.

Didominasi pertanian, Bank Mandiri salurkan KUR Rp 12,83 triliun

Ilustrasi gabah yang diolah petani
Ilustrasi gabah yang diolah petani (bbppbinuang.bppsdmp.pertanian.go.id)

Selama periode Januari hingga Maret 2025, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp12,83 triliun kepada lebih dari 110.807 debitur di seluruh Indonesia. Realisasi tersebut mencapai 33,34 persen dari target penyaluran KUR Bank Mandiri tahun ini yang ditetapkan sebesar Rp38,5 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan, pihaknya terus berupaya memperluas akses pembiayaan kepada UMKM dengan pendekatan yang tepat sasaran dan berkelanjutan.

“Penyaluran KUR kami arahkan untuk mengakselerasi sektor-sektor produktif yang berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat struktur ekonomi daerah,” ujar Darmawan dalam keterangan resminya, Minggu (27/4).

Lebih lanjut, Darmawan mengatakan, penyaluran KUR Bank Mandiri pada periode tersebut terus didominasi oleh sektor produksi dengan komposisi sebesar 59,88 persen atau senilai Rp7,68 triliun, sedangkan sektor non produksi sebanyak Rp5,15 triliun atau 40,12 persen dari total penyaluran KUR di kuartal I 2025.

Adapun berdasarkan sektor tersebut, pertanian menjadi penyumbang terbesar dengan nilai Rp3,81 triliun atau setara 29,72 persen dari total KUR. Diikuti sektor jasa produksi sebesar Rp2,71 triliun, industri pengolahan sebesar Rp984 miliar, perikanan sebesar Rp164 miliar, dan sektor pertambangan Rp6,1 miliar.

Sementara dari sisi segmen kredit, penyaluran KUR Bank Mandiri hingga Maret 2025 antara lain didominasi KUR Kecil sebesar Rp8,18 triliun dan KUR Mikro Rp4,64 triliun.

“Dalam mendorong realisasi penyaluran KUR, Bank Mandiri mengedepankan keberlanjutan dan inklusivitas. Dengan memperkuat sektor produksi, kami berharap dapat turut mendorong UMKM agar mampu meningkatkan kapasitas usaha dan daya saing secara berkelanjutan,” papar Darmawan.

Sebagai upaya dalam menjaga kualitas penyaluran, Bank Mandiri tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam proses analisis kredit. Hasilnya, rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) KUR Bank Mandiri masih dalam tren yang membaik dan terkendali.

BRI salurkan KUR Rp42,23 triliun

Pengunjung memilih sepatu pada pameran UMKM Milenial di Kediri, Jawa Timur, Sabtu (26/3/2022)/ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/aww

Sementara itu, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp42,23 triliun atau setara 24,13 persen dari alokasi tahun 2025 sebesar Rp175 triliun yang ditetapkan Pemerintah. Selama periode tersebut, sebanyak 975 ribu debitur pengusaha UMKM telah memperoleh manfaat KUR yang disalurkan BRI.

Tak hanya dari sisi nilai kredit yang disalurkan dan jumlah debitur, BRI juga memastikan penyaluran KUR diarahkan ke sektor-sektor strategis yang berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, yang tercermin dari penyaluran KUR sebesar 62,43 persen ke sektor produksi. 

“BRI meyakini bahwa pembiayaan yang tepat sasaran dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan, khususnya dalam mendorong kemandirian usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” kata Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi.

Sektor pertanian menjadi sektor ekonomi dengan jumlah penyaluran terbesar, mencapai Rp18,09 triliun. Capaian ini mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat ketahanan pangan nasional.

Manajemen risiko yang prudent juga dilaksanakan BRI dalam penyaluran KUR. Per Maret 2025, rasio kredit bermasalah (NPL) BRI tercatat sebesar 2,29 persen, mencerminkan portofolio yang sehat dan pengelolaan risiko yang optimal.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us