Pembiayaan Baru Capai Rp23 triliun, Adira Finance Diversifikasi Produk

- Pembiayaan baru Adira Finance mencapai Rp23,1 triliun hingga Agustus 2025.
- Pembiayaan masih didominasi oleh segmen motor dan mobil, namun diversifikasi ke sektor non-otomotif juga dilakukan.
- Adira Finance pasang target moderat di akhir tahun dengan strategi diversifikasi pembiayaan untuk mengantisipasi pelemahan industri otomotif nasional.
Bekasi, FORTUNE – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) hingga Agustus 2025 telah menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp23,1 triliun. Dari nilai tersebut, pembiayaan masih di dominasi oleh segmen motor disusul oleh pembiayaan mobil.
Direktur Utama Adira Finance, I Dewa Made Susila, menjelaskan, pembiayaan untuk motor mencapai Rp9,4 triliun sedangkan untuk pembiayaan mobil mencapai Rp7,2 triliun. Sedangkan sisanya sekitar Rp6 triliun disalurkan ke sektor non-otomotif.
“Dari nilai itu, porsinya untuk pembiayaan segmen motor 40 persen, mobil 32 persen Nah, untuk non-otomotif porsinya sudah 28 persen. Utamanya yang non-otomotif itu kita ada produk Multi-Purpose Loan,” kata Made saat seremoni peresmian merger di Bekasi, Rabu (1/10).
Adira Finance pasang target moderat hingga akhir tahun

Made menyatakan, ke depan pihaknya akan terus melakukan diversifikasi pembiayaan non-otomotif termasuk ke alat berat, syariah, UMKM hingga pinjaman tunai. Strategi ini dilakukan untuk mengantisipasi pelemahan industri otomotif nasional.
“Karena memang situasi otomotif nasional sedang turun, mungkin sampai akhir tahun ya. Tapi dari kita multifinance terus mencoba memenuhi target,” kata Made.
Seperti diketahui, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat data penjualan mobil wholesales turun 19 persen (YoY) menjadi 61.780 unit. Sedangkan untuk penjualan ritel juga turun 13,4 persen (YoY) menjadi 66.478 unit. Namun deikian, dengan kondisi seperti ini, pihaknya masih optimis masih akan meningkatkan kinerja pembiayaan meski tumbuh moderat hingga akhir tahun.