PINTU Ungkap Strategi Dorong Volume Transaksi Hingga Akhir Tahun

- PINTU mendorong pertumbuhan pengguna dan volume transaksi melalui Pintu Year-End Trading Competition 2025.
- Inisiatif ini dirilis di tengah tren pertumbuhan industri kripto nasional, dengan nilai transaksi kripto mencapai Rp409,56 triliun hingga Oktober 2025, menurut data OJK
Jakarta, FORTUNE – PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi kripto all-in-one di Indonesia, agresif mendorong pertumbuhan pengguna dan volume transaksi menjelang akhir tahun.
Perusahaan memperkuat engagement pengguna melalui Pintu Year-End Trading Competition 2025. Kompetisi ini tidak hanya menjadi ajang loyalitas, tetapi juga bagian dari strategi PINTU dalam meningkatkan volume transaksi di dua lini bisnis utamanya: perdagangan spot melalui aplikasi PINTU dan perdagangan derivatif melalui Pintu Futures.
Head of Product Marketing PINTU, Iskandar Mohammad, mengatakan bahwa kompetisi ini merupakan puncak dari empat rangkaian kompetisi trading yang digelar sepanjang 2025.. “Di Year-End Trading Competition 2025, peserta dapat melakukan trading di lebih dari 300 aset kripto, baik spot maupun derivatif,” ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Senin (17/11).
Data internal PINTU menunjukkan, tren yang mencerminkan preferensi investor ritel Indonesia. Pada perdagangan spot, Bitcoin dan XRP menjadi aset paling aktif diperdagangkan. Sementara di derivatif, BTC, Solana, dan Pepe mendominasi. Minat pasar pun terlihat besar. Data perusahaan hingga 13 November menunjukkan, sudah lebih dari 1.500 pengguna telah mendaftar. Kompetisi ini dibuka pendaftarannya sejak 3 November 2025 dan akan ditutup pada 30 November 2025. Masa periode trading competition dimulai 11 November sampai 10 Desember 2025.
Perusahaan mengklaim, inisiatif ini dirilis di tengah tren pertumbuhan industri kripto nasional. Data OJK menunjukkan bahwa hingga Oktober 2025, nilai transaksi kripto telah mencapai Rp409,56 triliun, sementara transaksi bulanan per Oktober naik 27,64 persen menjadi Rp49,28 triliun. Jumlah investor juga terus meningkat menjadi 18,61 juta.
Iskandar menambahkan, kompetisi ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan sebagai Perusahaan Aset Keuangan Digital (PAKD) terdaftar untuk mendukung pertumbuhan industri. “Kami yakin, inisiatif seperti ini dapat meningkatkan adopsi, memperkuat kepercayaan publik, dan mendorong aktivitas perdagangan kripto di Indonesia,” katanya.


















