Bisnis Lesu, PwC Dikabarkan PHK 1.500 pekerja di AS

- PwC memberhentikan 1.500 karyawan di AS, setara dengan 2% dari total tenaga kerja.
- Keputusan PHK diambil untuk menyelaraskan tenaga kerja dengan proyeksi pertumbuhan yang lebih realistis.
Jakarta, FORTUNE - Perusahaan akuntansi global yang tergabung dalam Big Four, PricewaterhouseCoopers atau PwC dikabarkan memberhentikan sekitar 1.500 karyawan di Amerika Serikat. Jumlah tersebut setara 2 persen dari total tenaga kerja PwC di AS, yang mencapai lebih dari 75.000 orang.
PwC menyatakan, keputusan ini diambil dengan sangat berhati-hati serta pertimbangan mendalam akan dampaknya bagi karyawan perusahaan.
"Kami menyadari bahwa tingkat pergantian karyawan yang rendah secara historis selama beberapa tahun membuat kami perlu mengambil langkah ini", kata PwC dalam sebuah pernyataan," kata PwC dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (6/5).
Permintaan layanan audit turun tajam
Financial Times dalam laporannya menuliskan, bahwa PwC menghadapi penurunan tajam terkait permintaan layanan audit dan pajak di tengah pergeseran kebutuhan klien. Maka, PHK menjadi satu-satunya jalan yang ditempuh agar perusahaan dapat menyeimbangkan jumlah tenaga kerja dengan proyeksi pertumbuhan yang lebih realistis. Adapun, PHK ini difokuskan pada divisi audit dan pajak, yang menjadi pilar utama layanan PwC di AS.
Langkah ini juga merupakan strategi lanjutan global PwC dalam merampingkan operasional. Pada Juni 2023 PwC di Inggris pernah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 600 karyawan.
Di samping itu, PwC tengah mempertimbangkan pemangkasan signifikan terhadap staf audit di unit layanan keuangannya di Cina, karena investigasi regulasi dan eksodus klien turut mempengaruhi prospek usaha kian suram.
Pada bulan lalu, PwC memutuskan menutup operasinya di sembilan negara Afrika Sub-Sahara setelah melakukan evaluasi strategis. Perusahaan big four ini berharap efisiensi dapat memperkuat daya saing dan mendukung pertumbuhan jangka panjang.
PHK tidak hanya menimpa PwC, perusahaan akuntasi Big Four lainnya yakni KPMG pada November tahun lalu dilaporkan telah memberhentikan kurang dari 4 persen satau sekitar 330 orang staf auditnya di AS.