RUPST Allo Bank Tebar Dividen Rp233 Miliar, Setra 50% Laba

- RUPST Allo Bank tebar dividen Rp233 miliar, setara 50% laba
- Laba Allo Bank naik 5% menjadi Rp467 miliar di 2024
- Kredit Allo Bank ditopang segmen retail, pendapatan operasional bank digital naik 25%
Jakarta, FORTUNE - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Allo Bank Indonesia Tbk (Allo Bank) memutuskan untuk melakukan pembagian dividen tunai untuk pertama kalinya sebesar Rp233,4 miliar. Nilai dividen tersebut setara dengan 50 persen dari laba bersih Perseroan tahun buku 2024.
“Hal ini mencerminkan kekuatan dari bisnis model kami dan bahwa Allo Bank telah berada pada jalan yang tepat dalam memperkuat pondasi agar dapat tumbuh secara kompetitif dan berkelanjutan,” kata Direktur Utama Indra Utoyo melalui keterangan resmi yang dikutip di Jakarta, Jumat (11/4).
Sedangkan, sebanyak Rp233,7 miliar disepakati sebagai laba ditahan untuk penguatan modal dan pengembangan usaha dan sisanya disisihkan sebagai dana cadangan.
Naik 5%, Allo Bank kantongi laba Rp467 miliar di 2024

Setelah selesainya RUPS Tahunan, Bank juga menyelenggarakan Public Expose kinerja tahun 2024. Tercatat laba bersih Allo Bank pada tahun 2024 sebesar Rp467 miliar, meningkat 5 persen dibanding tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp445 miliar.
Dari sisi liabilitas, basis pendanaan atau dana nasabah kian beragam dan terus tumbuh ke Rp6,09 triliun. Allo Grow, sebagai produk tabungan dengan suku bunga berjenjang masih menarik bagi nasabah atau tumbuh hampir 2x lipat dalam jumlah pengguna selama tahun 2024. Allo Bank juga mencatat peningkatan sekitar 50 persen dalam transaksi harian nasabah karena beragamnya use cases yang didukung oleh Bank.
Sedangkan, untuk ekuitas juga tumbuh dari Rp6,9 triliun pada 2023 menjadi Rp7,3 triliun pada 2024. Peningkatan Ekuitas berasal dari penambahan modal disetor sebesar Rp4,8 triliun sebagai hasil dari aksi korporasi Penawaran Umum Terbatas III pada awal tahun 2022 dan pertumbuhan organik yang berasal dari perolehan laba ditahan dan laba berjalan. Posisi ekuitas yang kuat ini sangat suportif untuk mendukung aspirasi pertumbuhan Perseroan di masa depan.
Kredit Allo Bank ditopang segmen retail

Sementara itu, untuk penyaluran kredit yang disalurkan Allo Bank tercatat sebesar Rp 7,47 triliun pada akhir 2024. Kredit itu didorong pertumbuhan terutama di segmen Retail Banking.
Indra menyebut, pihaknya juga terus menunjukkan disiplin secara berkesinambungan dalam kualitas pinjamannya, yang tercermin pada Gross dan Net NPL masing-masing sebesar 0,8 persen dan 0,4 persen pada Desember 2024.
Pendapatan operasional bank digital ini juga masih naik 25 persen menjadi Rp. 1,45 triliun, didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang ditopang pertumbuhan kredit dan pendapatan.