Bank Mandiri Siapkan Skema Restrukturisasi Kredit Waskita dan Wika
Mitigasi Bank Mandiri agar tidak terjadi kredit macet.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (Bank Mandiri) menyiapkan skema restrukturisasi utang BUMN Karya PT Waskita Karya Tbk. (Waskita) dan PT Wijaya Karya Tbk. (Wika) melalui Master Restructuring Agreement (MRA).
Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri, Ahmad Siddik Badruddin menyatakan, skema restrukturisasi utang kedua BUMN Karya diharapkan bisa selesai dalam beberapa pekan ke depan. Sebab, penyusunan MRA dilakukan secara bersama-sama oleh bank yang melakukan pemberi pinjaman lain (lender) ke Wika dan Waskita.
"Dalam proses penyusunan master restructuring agreement, semua kreditur dan vendor memformulasikan skema restrukturisasi yang terbaik, yang optimal dan bisa menangani semua concern dari semua stakeholders di kedua debitur tersebut," ujar Sidik melalui konferensi video paparan kinerja Bank Mandiri Semester I-2023 di Jakarta, Senin (31/7).
Lakukan mitigasi agar tidak terjadi kredit macet
Upaya lain yang dilakukan Bank Mandiri ialah dengan meningkatkan pencadangan atas kredit Waskita dan Wika untuk mencegah terjadinya kredit macet atau Non Performing Loan (NPL).
Siddik mengungkapkan, hingga semester I-2023, bank dengan kode saham BMRI ini telah menyiapkan pencadangan yang cukup dengan NPL coverage ratio bank only mencapai 342,2 persen, meningkat dari kuartal II 2022 yang 274,5 persen.
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, Bank Mandiri mampu menjaga kualitas aset. Hal ini tercermin dari posisi NPL bank only yang melandai ke level 1,53 persen per Juni 2023. Posisi tersebut jauh lebih baik jika dibandingkan periode Juni 2022 di level 2,47 persen atau telah turun sebesar 94 basis poin (bps).
Seperti diketahui, sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkapkan bahwa utang BUMN karya kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mencapai Rp 70 triliun. Salah satu lender tersebut ialah Bank Mandiri.
Bank Mandiri jaga CoC di 1,1%
Dengan berbagai upaya yang dilakukan serta disiplin dalam mengimplementasikan manajemen risiko, biaya kredit atau cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara bank only pun berhasil ditekan menjadi 0,98 persen per Juni 2023. Jauh lebih baik bila dibandingkan periode setahun sebelumnya 1,27 persen.
Siddik berharap terjaganya kualitas aset terus berlanjut hingga akhir tahun 2023. Untuk itu, dirinya memproyeksikan angka biaya credit cost of credit (CoC) Bank Mandiri secara konsolidasi akan stabil di level 1,1 persen hingga 1,3 persen .