FINANCE

Melonjak 18,3%, Avrist Catat Laba Rp 144,5 Miliar

Avrist siap spin-off UUS.

Melonjak 18,3%, Avrist Catat Laba Rp 144,5 MiliarMelonjak 18,3%, Avrist Catat Laba Rp 144,5 Miliar/Dok Avrist
07 May 2024
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perusahaan Asuransi Jiwa PT Avrist Assurance (Avrist), sepanjang 2023 membukukan peningkatan Laba bersih sebesar 18,3 persen menjadi Rp 144,5 miliar secara year-on-year (yoy) dari Rp 122,2 miliar pada 2022. 

Presiden Direktur Avrist, Simon Imanto mengungkapkan, pencapaian itu didukung oleh penerapan inisiatif strategis yang komprehensif. Dengan menetapkan pondasi untuk bertumbuh secara stabil, berkesinambungan melakukan tinjauan bisnis pada setiap kanal distribusi. 

“Kami percaya dengan berakhirnya pandemi dan pertumbuhan ekonomi yang membaik, maka ekonomi Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah, didukung fundamental kuat dan pangsa pasar yang besar. Demikian juga populasi usia muda dan penetrasi asuransi jiwa yang masih rendah, tentunya menjadi peluang untuk meningkatkan kinerja perusahaan,” ungkap Simon saat Media Gathering Avrist di Jakarta, Senin (6/5). 

Tak hanya itu, pihaknya juga menyediakan fasilitas penjualan yang otomatis berdasarkan teknologi informasi digital, serta penempatan sumber daya manusia (SDM) yang sesuai dengan kemampuan dan kompetensi di tempat yang tepat. 

Penetrasi asuranai baru 2,7%, ini strategi Avrist pacu bisnis

PT Avrist Assurance (Avrist) /Dok Avrist

Berdasarkan data Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Industri Perasuransian 2023-2027 dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan ASEAN Insurance Surveillance Report 2022, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia masih berada pada level 2,7 persen. 

Angka itu lebih rendah dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Di sisi lain, hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) juga menunjukkan peningkatan inklusi asuransi belum signifikan, yaitu pada 2022 masih di angka 16,63 persen dibandingkan pada 2019 yaitu 13,15 persen. 

Untuk menangkap peluang tersebut, lanjut Sinon, Avrist juga konsisten melakukan inovasi proses bisnis dengan pemanfaatan digitalisasi serta operasional yang mendukung peningkatan pertumbuhan bisnis di seluruh kanal distribusi yang dimiliki. 

Menurut Simon, srategi ini membuahkan hasil yang positif dengan laba bersih yang terus bertumbuh positif yang ditopang oleh bisnis asuransi jiwa dan kesehatan, asuransi pendidikan, asuransi pensiun, hingga asuransi kumpulan, baik tradisional maupun syariah. 

Di samping pertumbuhan laba bersih, Ian Ferdinan Natapradja, Direktur Keuangan Avrist juga memaparkan, per Desember 2023 Avrist mencatat peningkatan Risk Based Capital (RBC) ke level 612,7 persen melengkapi kekuatan keuangan perusahaan. Tingginya rasio solvabilitas atau RBC ini, menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang prima karena jauh di atas standar minimum yang telah ditetapkan OJK yakni sebesar 120 persen. 

“Efisiensi beban menjadi kunci mempertahankan posisi keuangan yang sehat. Beban yang turun 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya membantu kami mencatatkan pertumbuhan laba positif. Ini menjadi prestasi membanggakan, khususnya di tengah situasi pasar yang cukup menantang pasca pandemi," kata Ferdinan. 

Avrist siap spin-off UUS

Ilustrasi sistem perbankan syariah.
ShutterStock/ImranKadir

Related Topics