Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

The Fed PHK 10% Karyawan, Imbas Kebijakan Trump?

Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)
Gedung Federal Reserve (Instagram/the Fed)
Intinya sih...
  • The Fed PHK 10% karyawan dalam upaya perampingan internal
  • Pengumuman ini muncul di tengah kampanye efisiensi birokrasi dari pemerintahan Presiden Donald Trump
  • The Fed mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,25 persen hingga 4,50 persen

Jakarta, FORTUNE - Federal Reserve (The Fed), bank sentral Amerika Serikat, mengumumkan rencana pemangkasan sekitar 10 persen dari total tenaga kerjanya dalam beberapa tahun. Kebijakan ini disampaikan langsung oleh Ketua The Fed, Jerome Powell dalam sebuah memo internal yang dikutip CNBC International pada Minggu (18/5).

"Pengalaman di sini dan di tempat lain menunjukkan bahwa adalah hal yang baik bagi organisasi manapun untuk secara berkala meninjau kembali staf dan sumber dayanya," tulis Powell dalam memo tersebut. "The Fed telah melakukannya dari waktu ke waktu seiring dengan perubahan pekerjaan, prioritas, atau lingkungan eksternal kami."

Langkah ini merupakan bagian dari upaya perampingan internal guna memastikan struktur organisasi tetap efisien dan relevan terhadap kebutuhan zaman. Powell telah menginstruksikan para pimpinan divisi untuk mengonsolidasikan fungsi kerja, modernisasi praktik bisnis, dan melakukan penyesuaian organisasi.

Salah satu pendekatan utama untuk mencapai target pengurangan ini adalah dengan menawarkan program pengunduran diri sukarela yang dapat diambil hingga akhir 2027. Skema ini berlaku bagi pegawai yang telah memenuhi syarat pensiun penuh, dan diharapkan dapat menekan kebutuhan akan pemutusan hubungan kerja secara paksa.

Laporan tahunan The Fed pada 2023 mencatat jumlah pegawai sekitar 24.000 orang. Dengan rencana pemangkasan 10%, sekitar 2.000 karyawan akan terdampak, menyisakan kurang dari 22.000 pegawai di lembaga tersebut.

Pengumuman The Fed ini muncul di tengah kampanye efisiensi birokrasi dari pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mendorong pengurangan anggaran di berbagai lembaga sipil. Inisiatif ini turut didukung oleh pengusaha Elon Musk melalui program bertajuk Department of Government Efficiency (DOGE). Musk sebelumnya pernah menyebut bahwa The Fed “sangat kelebihan staf.”

Bagaimanapun, dalam memo internalnya, Powell tidak menyebut nama Elon Musk maupun program DOGE sebagai alasan di balik kebijakan pengurangan pegawai ini. Ia menekankan bahwa langkah ini semata-mata merupakan bagian dari adaptasi internal terhadap dinamika lingkungan kerja dan perubahan kebutuhan ekonomi.

The Fed pertahankan suku bunga

Terpisah dari isu perampingan pegawai, The Fed juga baru saja memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pada level 4,25 persen hingga 4,50 persen dalam pertemuan yang digelar pada Rabu, 7 Mei 2025.

Mengutip Channel News Asia, Jerome Powell menyatakan bahwa keputusan tersebut mempertimbangkan ketidakpastian akibat kebijakan tarif pemerintahan Trump. “Ada banyak ketidakpastian mengenai bagaimana dan kapan kebijakan tarif ini akan berakhir,” ujar Powell.

Pemerintah AS bulan lalu menerapkan tarif tinggi terhadap produk dari Cina dan tarif dasar sebesar 10 persen atas barang dari berbagai negara lainnya. Langkah ini menimbulkan gejolak di pasar keuangan dan mendorong Gedung Putih untuk menghentikannya sementara hingga Juli 2025, sebagai bagian dari strategi negosiasi ulang perjanjian perdagangan.

Sejumlah analis memperingatkan bahwa kebijakan tarif ini berpotensi memicu inflasi dan kenaikan tingkat pengangguran, serta memperlambat pertumbuhan ekonomi dalam jangka pendek. Hal ini juga bisa menyulitkan The Fed dalam menurunkan suku bunga di masa mendatang.

Menanggapi tekanan politik, termasuk seruan Presiden Trump untuk memangkas suku bunga demi mendorong pertumbuhan, Powell menegaskan bahwa lembaganya akan tetap independen dan hanya fokus pada data ekonomi.

“Kami akan selalu mempertimbangkan hanya data ekonomi, prospek, keseimbangan risiko, dan hanya itu,” kata Powell.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us