LUXURY

Wajah Baru Toko Bersejarah Dior di 30 Avenue Montaigne, Paris

Landmark utama keanggunan dan haute couture Paris.

Wajah Baru Toko Bersejarah Dior di 30 Avenue Montaigne, ParisToko Utama DIOR 30 Avenue Montaigne/Dok. Adrien Dirand.

by Desy Yuliastuti

25 July 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Perjalanan jenama mewah Dior melintasi zaman tak lepas dari toko legendaris di 30 Avenue Montaigne, Paris. Bangunan ini menjadi saksi bisu sejarah, mewarisi ribuan kenangan dan momen indah yang tak terhitung jumlahnya dari Dior selama lebih dari 70 tahun. 

Tak hanya itu, 30 Avenue Montaigne memadatkan esensi mode, seni dan budaya, dan memantapkan desain klasik dan luar biasa dari perjalanan. Usai renovasi selama dua tahun, Dior membuka kembali toko ini pada Maret 2022.  Pietro Beccari, Ketua dan CEO Christian Dior Couture mengatakan, proyek luar biasa ini menandai semangat dan mimpi tim yang menjadi kenyataan.

"Saya sangat senang dan bangga melihat mimpi luar biasa ini, proyek luar biasa ini. Tidak hanya dibuka kembali, total 30 Montaigne menjadi simbol hidup penemuan dan DNA kami: lahirnya dunia yang unik di dunia, di mana impian menjadi bebas dan membuka halaman baru dalam sejarah Dior, di mana mode dan Paris dapat ditulis,” kata Pietro Beccari, Ketua dan CEO Christian Dior Couture, dalam keterangannya, dikutip Senin (25/7).

Sejarah klasik

source_name

Berada di lokasi yang fantastis, bangunan berdesain elegan ini–sebelumnya dikenal sebagai hôtel particuliertelah mebuat Christian Dior jatuh cinta sejak pertama kali tiba di mansion pada 1946. Selama lebih dari 70 tahun, 30 Avenue Montaigne di Dior menjadi saksi momen bersejarah kemegahan Dior dan telah menjadi landmark utama keanggunan Paris dan haute couture Prancis.

Dilansir dari Prestige, Senin (25/7), bangunan megah ini mengalami transformasi dan inovasi, dengan estetika yang unik dan citra yang tak terduga. Daya magisnya memberi warisan klasik dan antusiasme Dior di berbagai bidang dan aspek. 

Adalah Peter Marino, arsitek yang dengan cermat memahat permata arsitektur ini. Mulai dari fasad yang dipugar dengan cermat, termasuk balkon yang rumit, ukiran spiral, dan fasad batu yang menawan, telah dilestarikan dalam semangat paling murni neoklasikisme dan kontemporerisme. Menonjolkan keahlian, art de vivre, serta elemen yang menunjukkan keragaman budaya.

30 Avenue Montaigne masih mempertahankan pesona aslinya bahkan setelah bertransformasi dengan lantai berpola Versailles Klasik di masa lalu–untuk menafsirkan ulang cetakan Prancis dari Toile de Jouy dan Cannage yang merupakan penghargaan untuk gaya dan kreativitas Dior.

Rumah tujuh lantai dengan luas lebih dari 10.000 meter persegi ini merupakan gabungan kreativitas tanpa batas dan keahlian tinggi. Untuk menampilkan wajah baru, digunakan 100 jenis bahan banguna mulai dari batu hingga kain langka, yang semuanya merupakan kontras yang mengejutkan, koneksi antara masa lalu dan masa kini. 

Koherensi elemen dapat dirasakan di taman dan ruang interior, diikuti oleh instalasi wewangian yang tajam, bahkan penggunaan mawar untuk sentuhan akhir.  Dior menggambarkan tempat ini sebagai tempat berkumpul yang ajaib dan indah (refuge of the marvelous), melampaui batas-batas cita-cita, menggabungkan keberanian, keunggulan, dialog artistik dan pengerjaan indah dari estetika arsitektur.

Pujian tertinggi

source_name