Prada Resmi Akuisisi Versace Senilai US$1,4 Miliar

Jakarta, FORTUNE - Prada resmi mengakuisisi rumah mode mewah Versace senilai US$1,4 miliar, menjadikannya pembelian terbesar dalam 112 tahun sejarah perusahaan asal Italia tersebut. Kesepakatan ini mencakup pembelian Versace dari perusahaan induknya yang berbasis di Amerika Serikat, Capri Holdings, senilai US$1,38 miliar.
Kesepakatan yang telah lama dinanti ini mempertemukan dua label besar Italia dalam industri barang mewah, meski keduanya memiliki performa yang berbeda dalam beberapa tahun terakhir.
“Akuisisi Versace menandai langkah lain dalam perjalanan evolusioner grup kami, menambahkan dimensi baru yang berbeda namun saling melengkapi. Versace memiliki potensi yang sangat besar. Perjalanan ini akan panjang dan memerlukan eksekusi yang disiplin serta kesabaran," ujar Andrea Guerra, CEO Prada, dalam pernyataan resmi, dikutip Jumat (11/4).
Sebelum kesepakatan ini diumumkan, beredar spekulasi bahwa Prada berhasil menegosiasikan harga pembelian yang lebih rendah dari nilai awal akibat tekanan terkait tarif perdagangan.
Strategi Prada
Akuisisi ini dinilai sebagai langkah strategis yang dapat memperkuat posisi Prada di tengah pertumbuhan yang tetap kuat meski industri barang mewah global mengalami perlambatan. Guerra menyatakan bahwa tujuan utama dari akuisisi ini adalah menghidupkan kembali merek Versace, yang belakangan ini mengalami penurunan kinerja.
Pada Maret lalu, Prada mencatat lonjakan penjualan tahunan sebesar 15 persen dengan total pendapatan mencapai €5,4 miliar atau kisaran US$6 miliar. Kontribusi terbesar datang dari Miu Miu, merek saudari Prada, yang pendapatannya melonjak hingga 93 persen dalam setahun terakhir. Sebaliknya, Versace justru mengalami penurunan penjualan sebesar 15 persen pada kuartal ketiga tahun fiskal berjalan.
Analis ekuitas senior dari Morningstar, Jelena Sokolova, menilai langkah Prada ini sebagai keputusan yang logis. “Akuisisi ini masuk akal secara strategis karena kedua merek ini mengalami siklus mode yang berbeda. Kepemilikan atas beberapa merek dengan estetika yang sangat berbeda—maksimalis untuk Versace dan minimalis untuk Prada serta Miu Miu—dapat membantu meratakan fluktuasi kinerja,” ujarnya dalam catatan analis.
Transisi kepemimpinan di Versace juga turut mempertegas perubahan besar yang tengah terjadi. Donatella Versace, direktur kreatif yang telah memimpin selama 30 tahun, mengumumkan pengunduran dirinya bulan lalu. Posisi tersebut kini diisi oleh Dario Vitale, mantan desainer Miu Miu.
Kesepakatan ini hadir di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi industri barang mewah global, termasuk penurunan belanja konsumen dan ancaman tarif. Namun, keputusan Amerika Serikat untuk menunda pemberlakuan tarif selama 90 hari terhadap produk Eropa memberikan celah waktu bagi perusahaan seperti Prada dan Versace untuk menyusun strategi bisnis selanjutnya.