Cuan Kripto Buat Pasar Barang Mewah AS Kembali Booming
Lonjakan harga kripto dorong konsumen membeli barang mewah.

16 December 2021
Jakarta, FORTUNE - Lonjakan harga kripto ternyata mendorong para generasi muda Amerika Serikat (AS) menggunakan keuntungan investasinya untuk membeli barang-barang mewah. Demikian menurut perusahaan investasi Jefferies.
Secara garis besar, para pemuda yang aktif di dunia kripto itu menghabiskan keuntungannya untuk membeli karya NFT dan pakaian mahal. Sontak, hal itu mendorong penjualan pasar premium hingga melebihi penjualan pada masa sebelum pandemi.
Memang, konsumen Cina saat ini masih mendominasi pasar barang mewah. Tetapi Jefferies mencatatkan pertumbuhan tahunan yang cukup kuat di pasar AS. “Selain dampak alami dari ‘permintaan terpendam’, kami menandai lonjakan siginifikan dalam nilai aset dan dampak besar dari kekayaan kripto—yang kembali meningkatkan total transaksi tunai,” jelas Analis Ekuitas, Flavio Cereda dan Kathryn Parker, dikutip dari Business Insider, Kamis (16/12).
Demografi Konsumen
Berbekal penelitian ke 48 toko di New York dan Florida, kedua analis Jefferies itu menemukan fakta: banyak konsumen di bawah 35 tahun yang memanfaatkan cuan dari kripto guna membeli karya seni, perhiasan mahal, pakaian, dan aksesori.
Mereka menambahkan, “sebanyak 20–25 persen dari penjualan selama setahun terakhir mungkin berasal dari fenomena itu (menguangkan keuntungan kripto).”
Pasar Kripto Tumbuh Pesat
Tahun ini pasar kripto bertumbuh pesat hingga valuasinya melebihi US$3 triliun—itu terjadi untuk pertama kali. Bertambahnya investor institusional dan ritel yang menyalurkan uang ke aset digital—dari koin hingga NFT—menjadi katalisnya.
Apalagi, Bitcoin telah mencatatkan kenaikan keuntungan hingga 68,09 persen (ytd) menurut data Coindesk per Kamis (16/12) siang. Rekor penjualan tertingginya bahkan menyentuh US$68.990. Akan tetapi, pertumbuhan pasar itu juga disertai dengan kapitalisasi yang turun menjadi US$2,3 triliun.
Kondisi Pasar Barang Mewah Kembali Normal
Membengkaknya pasar kripto pun dibarengi oleh pengeluaran barang mewah AS yang kembali ke level sebelum pandemi—sepanjang 2021. Jefferies juga meramalkan tingkat pengeluaran pasar itu akan melonjak 45 persen pada 2023, dibanding 2019.
Akan tetapi, kedua analis Jefferies mengatakan, “itu begitu tergantung pada ketahanan aset dasar yang melahirkan monetisasi. Karena itu, (pasar) secara implisit bergejolak tetapi setidaknya tak terpengaruh pada risiko seperti tekanan pemerintah—seperti yang terjadi di Cina.”
Lebih lanjut, analis Jefferies merekomendasikan para investor untuk membeli saham jenama mewah seperti LVMH, Kering, Mytheresa, dan Watches of Switzerland.