Marclan International, Pemain Baru Bisnis Hotel di Indonesia

Hotel Des Indes Menteng merupakan sebuah tribute bagi sejarah Batavia. Hotel ini menghadirkan kembali kemegahan dari hotel bernama sama, yang dulu sempat disebut sebagai hotel terbaik di Asia. 

“Hotel ini mengingatkan tentang sejarah Hotel Des Indes, hotel dengan nama yang sama pada masa penjajahan Belanda yang menjadi saksi bisu penandatanganan Perjanjian Roem Royen tahun 1949,” kata Irvan, Hotel Manager Des indes Menteng.

Terletak di Menteng, salah satu pusat sejarah dan budaya Jakarta, Hotel Des Indes dikelilingi oleh museum, galeri seni, Taman Menteng, kantor kedutaan besar, bar, dan restoran. Ada 83 kamar dengan 3 tipe kamar, lounge, dan Paloma Resto dengan sajian peranakan-Indonesia.

Marianna Resort terletak di antara eksotisme dan pesona Danau Toba, Sumatera Utara. Resor ini masih dalam tahap pembangunan dan diperkirakan selesai pada Kuartal IV-2022. Resor ini akan menjadi resor international bintang lima pertama di Danau Toba.

Abhi menyebutkan, Marianna Resort akan memiliki ballroom terbesar di Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, vila privat yang modern, dan pemandangan infinity pool yang menakjubkan. 

“Ballroom terbesar di Mariana Resort ini mengakomodasi sektor MICE. Kawasan ini ideal untuk pertemuan bisnis, wedding, ada outdoor area baik lokal maupun internasional yang mendukung pertemuan bisnis. Ada direct flight dari Singapura dan Jakarta juga, jadi akan menggaet market dari situ, termasuk Malaysia,” ujarnya.

Dia menambahkan, ballroom ini diharapkan juga mendukung budaya aktivitas budaya di Sumatera Utara. “Kebiasaan di suku batak kalau party ramai, jadi cocok untuk pertemuan keluarga. Diharapkan dg fasilitas ini kita bisa showcase tradisi dan acara-acara kebudayaan,” katanya.

Salah satu portofolio yang diproyeksikan dapat memberikan kontribusi besar bagi Marclan International adalah Sari Pacific Jakarta. General Manager Sari Pacific Jakarta, Martin Fabiano mengatakan, proses renovasi masih berlangsung untuk menghadirkan konsep baru di hotel klasik bergaya Jepang ini.

Selain merenovasi kamar termasuk tipe grand deluxe, renovasi juga dilakukan pada Porte Cochere, gerbang masuk hotel, dan juga fasilitas bisnis. 

"Kami juga akan mengadakan berbagai aktivitas untuk dapat menarik lebih banyak tamu hotel. Termasuk membuka sejumlah gerai F&B tahun depan," kata Martin. 

Toko Sari Delicatessen di Hotel Sari Pacific Jakarta, juga menjadi salah satu keunikan tersendiri karena menerapkan konsep berbeda dalam suasana dan penyajian hidangan. Toko yang berdiri sejak 1976 ini menyuguhkan desain kontemporer minimalis, pengaturan pencahayaan, dan sistem pengeras suara untuk memberikan pengalaman yang menarik bagi pengunjung.

Director of Food and Beverage Sari Pacific Jakarta, Danny Ignatius mengatakan, pengunjung Toko Sari Delicatessen kini dapat menikmati makanan dan minuman di dalam dan luar ruangan. Pelanggan juga bisa menyaksikan bagaimana para chef beraksi di ruangan Chef Theatre.

Sari Delicatessen menghadirkan lebih dari 50 pilihan roti, aneka kue (termasuk Black Forest yang populer), hidangan siap saji khas Jepang dan internasional, hingga daging olahan. "Sari Delicatessen menjadi meeting point baru di pusat kota Jakarta," ujar Danny.

Kendati pandemi belum usai, Marclan International tetap optimistis bahwa industri perhotelan dan pariwisata akan meningkat secara substansial pada tahun 2022. Menurut Abhi Gurung, berinvestasi di dunia perhotelan dapat dilakukan kapan pun, apalagi dunia perhotelan dan pariwisata di Indonesia sungguh penuh dengan potensi serta memiliki keunikannya tersendiri. 

“Saat ini, kami menggunakan waktu untuk melakukan perbaikan yang diperlukan agar dapat menikmati hasilnya ketika keadaan sudah membaik,” katanya.

Pada kesempatan yang sama, Martin Fabiano mengatakan tingkat okupansi Hotel Marclan juga terus meningkat, lebih baik dari tahun lalu. Ada tren positif dari pelaku bisnis domestik yang terus meningkat dan hal ini tercermin dari proyeksi okupansi untuk tahun 2022 di Jakarta. Pihaknya yakin keadaan akan berangsur-angsur pulih di akhir 2022 atau di awal 2023.

Sebagai gambaran, industri perhotelan Indonesia termasuk yang paling terpukul oleh pandemi. Menurut Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), lebih dari 2.000 hotel telah ditutup secara permanen.

“Tahun lalu, kinerja industri secara keseluruhan sangat rendah, menyebabkan banyak hotel ditutup atau kehilangan profitabilitas sepanjang tahun. Sementara ini, dengan pelonggaran PPKM dan pertumbuhan GDP, industri perhotelan melihat hasil positif di bulan Maret dan dari Oktober hingga akhir tahun,” tutur Martin.