70% Saham Jasa Marga Jadi Milik Danantara, Dikelola BKI

- PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) mengalihkan 5,08 miliar saham Seri B ke PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk tujuan pendirian Holding Operasional BPI Danantara.
- BKI menjadi pemegang saham mayoritas di Jasa Marga dengan kepemilikan sebesar 70 persen, sementara pemegang saham lainnya memegang 30 persen saham Seri B.
- BKI dipilih sebagai holding operasional karena tidak memiliki utang dan kondisi keuangan yang sehat, untuk memudahkan proses konsolidasi dalam transformasi bisnis BUMN.
PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) resmi mengalihkan kepemilikan 5.080.509.839 atau 5,08 miliar saham Seri B atau sebesar 70 persen dari total saham kepada PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI).
Corporate Secretary & Chief Administration Officer PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Ari Wibowo, menjelaskan bahwa pengalihan saham Seri B dilakukan melalui proses inbreng yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 15 Tahun 2025.
PP tersebut diterbitkan pada Jumat, 21 Maret 2025, mengatur tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam saham PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) untuk tujuan pendirian Holding Operasional BPI Danantara.
Dengan adanya pengalihan kepemilikan ini, BKI kini menjadi pemegang saham mayoritas di Jasa Marga dengan kepemilikan sebesar 70 persen.
Sementara itu, pemegang saham lainnya, yang masing-masing memiliki kepemilikan di bawah 5 persen, kini memegang 30 persen saham Seri B.
Untuk diketahui, pengendalian atas JSMR tetap berada di tangan negara karena pemerintah masih menguasai 100 persen saham di BKI dan mempertahankan kepemilikan saham istimewa Seri A Dwiwarna di JSMR.
Alasan BKI jadi Holding Operasional Danantara
Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskari, menjelaskan alasan BKI menjadi Holding Operasional BPI Danantara.
Dony menjelaskan, keputusan strategis ini diambil sebagai langkah untuk mengimplementasikan undang-undang yang mengatur struktur kepemilikan holding.
Dalam struktur baru ini, Danantara akan menguasai 99 persen saham mayoritas, sementara 1 persen sisanya tetap dimiliki oleh pemerintah melalui mekanisme BUMN.
Untuk menghindari potensi masalah terkait modal yang bisa muncul akibat kepemilikan 1 persen oleh pemerintah, Danantara memilih BKI sebagai holding operasional karena dianggap memiliki kondisi keuangan yang terbaik dibandingkan kandidat lainnya.
"Kami telah memilih BKI sebagai holding untuk ID Survey. Perusahaan ini tidak memiliki utang dan memiliki kondisi keuangan yang sehat, sehingga memudahkan proses konsolidasi," ujar Dony dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada hari ini, Senin (24/3).
Setelah peluncuran resmi transformasi ini, ia menjelaskan langkah berikutnya adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh BUMN yang telah digabungkan ke dalam holding operasional.
Proses evaluasi ini akan mencakup pengelompokan ulang dan konsolidasi bisnis setiap BUMN. Tujuan utama dari langkah ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing perusahaan-perusahaan BUMN tersebut di masa depan.