BEI: Jumlah Investor Saham Syariah Naik 22% Jadi 138 Ribu pada 2024
Intinya sih...
Jumlah investor saham syariah di BEI naik 22 persen menjadi 138.000 pada 2024.
Nilai transaksi saham syariah melalui AB SOTS mencapai Rp5,5 triliun, masih kecil dibandingkan saham konvensional.
Pasar modal syariah memiliki prospek cerah dengan potensi populasi muslim Indonesia yang besar.
Jakarta, FORTUNE - Jumlah investor saham syariah yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga 2024 mencapai 138.000, dan itu artinya terjadi peningkatan 30.000 atau sekitar 22 persen dari tahun sebelumnya.
Menurut Yunan Akbar, Kepala Unit Pengembangan Produk Syariah Divisi Pasar Modal Syariah Bursa Efek Indonesia (BEI), hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari kolaborasi dengan berbagai pihak di pasar modal syariah.
"Terutama AB SOTS dan juga teman-teman dari lembaga filantropi yang banyak mensosialisasikan pasar modal syariah,” ujarnya dikutip Kamis (6/3).
Sementara itu, transaksi saham sepanjang 2024 yang dilakukan melalui anggota bursa penyedia layanan Sharia Online Trading System (AB SOTS) pada pada tahun tersebut telah mencapai nilai Rp5,5 triliun dibandingkan transaksi harian saham konvensional yang dapat mencapai Rp12 triliun.
Nilai tersebut masih terhitung kecil, tapi Yunan mengatakan pasar modal syariah masih memiliki prospek cerah ke depannya.
“Potensi dari jumlah populasi muslim di Indonesia yang jumlahnya luar biasa sekitar 279,8 juta di tahun 2024 menurut data United Nations Population atau sekitar 87 persen masyarakat Indonesia. Jadi, potensi ini ditambah lagi bahwa sebagian besar kaum muslim yang ada di Indonesia itu 73 persennya adalah umur produktif. Bisa dibayangkan, begitu potensialnya umat muslim di Indonesia,” katanya.
BEI telah bekerja sama dengan lembaga filantropi untuk meluncurkan instrumen layanan filantropi islam seperti infaq, zakat, hingga wakaf saham. Hingga saat ini, terdapat 6 anggota bursa yang terlibat untuk wakaf saham, dan 3 anggota bursa terlibat dalam zakat saham.
Dia menegaskan BEI akan terus mendorong perkembangan pasar modal syariah, dan salah satunya melalui koordinasi dengan para stakeholder untuk melakukan edukasi terkait filantropi di pasar modal syariah.
“Bursa juga mendorong kerja sama antara AB SOTS dengan lembaga filantropi karena jumlahnya masih sangat sedikit,” ujarnya.