BI Tahan Suku Bunga, IHSG Diprediksi Lanjut Koreksi

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi melemah pada Kamis (20/2), setelah ditutup terkoreksi 1,14 persen kemarin. Apa yang melandasi proyeksi itu?
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova memproyeksikan IHSG mengalami koreksi hingga area 6.625 sampai dengan 6.700 apabila melemah di bawah support minor 6.772. "Namun, tren naik sebelumnya dapat segera berlanjut menuju resisten 7.000 sampai dengan 7.041 apabila IHSG tetap berada di atas 6.772," kata Ivan dalam riset hariannya.
Adapun, level support IHSG berada di 6.772, 6.728, 6.613, dan 6.480. Sementara level resistennya ada di 7.041, 7.174, dan 7.349. Indikator MACD menunjukkan kondisi netral.
Binaartha Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak di antara level support 6.730 dan resisten 6.810 hari ini. Daftar saham yang mereka soroti, terdiri dari: AKRA, ANTM, ASII, BBNI, dan CPIN.
Di sisi lain, Phintraco Sekuritas atau Phintas memproyeksikan IHSG hari ini melaju di kisaran support 6.725, pivot 6.775, dan resisten 6.875. Saham-saham pilihan tim riset Phintas hari ini, meliputi: PGEO, TPIA, UNTR, INDF, dan AALI.
Head of Research Phintas, Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG retracement ke area support 6.830 sampai dengan 6.775 dan ditutup di level 6.794 (-1,14 persen) pada Rabu (20/2). Secara teknikal IHSG masih berada di area overbought sehingga terdapat potensi untuk kembali melemah.
"Dengan demikian kami memperkirakan IHSG berpotensi uji area support 6.750 sampai dengan 6.725 pada Kamis (20/2)," kata Valdy dalam riset hariannya.
Dari pasar domestik, BI tetap mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen pada RDG BI, Rabu. Keputusan itu konsisten dengan upaya menjaga inflasi pada tahun 2025 dan 2026 tetap terkendali di level 2,5 persen +- 1 persen. Bank Indonesia tetap mencermati prospek inflasi dan pertumbuhan ekonomi dalam memanfaatkan ruang penurunan suku bunga dengan tetap mempertimbangkan pergerakan nilai tukar rupiah.
Menyusul RDG, BI dijadwalkan merilis data M2 Money Supply pada Kamis (20/2). Sebagai Informasi, M2 Money Supply Indonesia mengalami penurunan ke level 4,4 persen (YoY) di Januari dari level 6,50 persen (YoY) di Desember 2024.
Dari regional, China Loan Prime Rate 5Y diperkirakan tetap di level 3,60 perssen. PBoC Loan Prime Rate juga diperkirakan tetap di level 3,10 persen. Adapun, PBoC terakhir kali melakukan pemangkasan Loan Prime Rate pada Oktober 2024.