Cina Ungkap Potensi Negaranya ke Apple, Pfizer, Demi Raih Investasi
- Cina berupaya menarik investasi asing melalui pertemuan dengan CEO perusahaan multinasional seperti Apple, Pfizer, dan Mastercard.
- Bank investasi global mulai menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi Cina pada 2025.
- Komitmen perusahaan asing terhadap Cina juga mulai terlihat.
Jakarta, FORTUNE - Cina terus berupaya meraih kepercayaan asing melalui pertemuan yang dihadiri para eksekutif perusahaan multinasional, termasuk CEO Apple, Pfizer, Mastercard, Cargill, serta beberapa perusahaan lainnya.
Dalam pertemuan itu, Wakil Perdana Menteri Cina, He Lifeng, berupaya meyakinkan mereka mengenai prospek cerah dan ketangguhan ekonomi Cina.
Menurut Reuters, Senin (14/3), He Lifeng menggambarkan perekonomian negaranya masih tangguh dan penuh potensi, di tengah sikap optimistis yang mulai tumbuh dari sejumlah bank investasi global terhadap outlook Tiongkok pada 2025.
"Beijing ingin menstabilkan investasi asing dan menarik modal baru karena para pembuat kebijakan mencoba meningkatkan konsumsi domestik untuk mengimbangi dampak tarif AS pada barang-barang Cina," demikian Reuters, dikutip Senin (24/3).
Langkah ini mencerminkan upaya serius pemerintah Cina dalam membangun kembali kepercayaan investor asing, di tengah tekanan perekonomian global.
Sementara itu, sejumlah bank investasi global mulai menunjukkan optimisme terhadap prospek ekonomi Cina pada 2025, seiring dengan kebijakan suportif yang diluncurkan oleh pemerintah negara tersebut.
Nama-nama besar seperti Nomura, ANZ, Citi, dan Morgan Stanley secara serempak menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Tiongkok sebesar 50 basis poin sejak pekan lalu. Meskipun demikian, proyeksi yang lebih tinggi itu tetap belum mampu menyamai target pertumbuhan resmi Cina yang berada pada kisaran lima persen karena alasan tarif AS dan tekanan deflasi domestik.
Di sisi lan, komitmen perusahaan asing terhadap Cina juga mulai terlihat. Jean-Pascal Tricoire, Chairman Schneider Electric, menegaskan perusahaannya akan terus meningkatkan investasi ke Negeri Tirai Bambu itu. Ia juga menyatakan kesiapan untuk bermitra dengan entitas lokal dalam mendorong pengembangan industri berkualitas tinggi, sebagaimana diberitakan Shanghai Securities News.
