Diversifikasi Usaha, Anak Usaha SIG, SMBR, Tambah Kegiatan Usaha

- Penambahan kegiatan usaha akan memperkuat posisi bisnis perseroan.
- Penambahan kegiatan usaha ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kinerja keuangan.
Jakarta, FORTUNE - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), anak usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), berencana menambah bidang usaha aktivitas konsultasi manajemen ke dalam ruang lingkup kegiatan usaha perseroan.
Rencana tersebut berkaitan dengan dukungan atas integrasi operasional dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sebagai induk usaha.
Perseroan telah ditetapkan sebagai koordinator penjualan di wilayah Jambi, Sumatra Utara, dan Lampung, dan akan mendapat management fee atas penjualan produk semen milik anak usaha SMGR lain di wilayah koordinasinya.
"Sehubungan dengan mekanisme tersebut, perseroan perlu menyesuaikan ruang lingkup kegiatan usahanya agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, khususnya dalam hal pelaksanaan transaksi yang memberikan imbal hasil,” demikian perseroan dalam keterbukaan informasi, dikutip Selasa (22/9).
Penambahan kegiatan usaha akan memberikan dasar hukum yang jelas bagi SMBR dalam menjalankan aktivitas usahanya. Sementara itu, penambahan bidang usaha juga akan memperkuat posisi bisnis SMBR melalui diversifikasi kegiatan usaha, memberikan nilai tambah jangka panjang melalui kontribusi pendapatan non-penjualan semen.
Dari aspek keuangan, manajemen SMBR menyatakan diversifikasi tersebut akan mendukung peningkatan kinerja keuangan dengan return on investment (ROI) sebesar 32,38 persen. SMBR memperkirakan akan terdapat perbaikan profitabilitas dan peningkatan likuiditas meskipun relatif terbatas.
Pada semester I-2025, perusahaan itu membukukan pendapatan Rp1,09 triliun atau naik 30,94 persen dibandingkan dengan periode sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp835,17 miliar.
Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari penjualan semen pada pihak berelasi sebesar Rp1,01 triliun atau naik dari Rp818,38 miliar pada semester I-2024.
Laba tahun berjalan SMBR ikut melesat menjadi Rp76,93 miliar pada semester I-2025, dari Rp7,31 miliar pada semester I-2024.
Sementara itu, total aset perseroan pada semester I-2025 mencapai Rp4,82 triliun atau tumbuh 2,52 persen dari periode sama pda tahun lalu.
Masih dalam kaitan ini, perseroan menekan liabilitas menjadi Rp1,50 triliun atau turun 3,75 persen dari Rp1,56 triliun pada semester I-2024. Sedangkan, ekuitas perseroan tumbuh 5,63 persen (YoY) menjadi Rp3,32 triliun pada semester I-2025.